Pangeran Tangguh di Tari Remo

Oleh: Siti Khotijah

Suatu hari Rika membantu membereskan dan merapikan pakaian menari yang baru saja dipakai pentas kakaknya.

“Kak, tadi malam Kakak menari apa sih?” tanya Rika penasaran.

“Coba tebak! Apa tari khas dari Surabaya?” Kakaknya balas bertanya.

“Ludruk,” ujar Rika setengah berteriak.

“Issshhh, keras sekali, tapi masih salah,” kata kakak.

“Apa dong?” tanya Rika.

“Tari yang Kakak pentaskan tadi malam termasuk tari pembuka untuk menyambut tamu,” ujar kakak menjelaskan.

“Wah, pasti tamu istimewa ya, Kak?” tanya Rika lagi.

“Semua tamu kan istimewa. Makanya tuan rumah harus menghormati kedatangannya. Namanya tari remo,” jelas kakak.

“Wah, pasti Kakak sangat bagus menarinya,” ujar Rika.

“Alur cerita tari remo mengisahkan tentang seorang pangeran dengan karakter gagah beraninya di medan pertempuran. Jadi, gerakannya harus tegas. Banyak gerakan kaki mengentak,” kata kakak.

“Kerincingan ini untuk apa, Kak?” tanya Rika sambil memegang gelang berlonceng.

“Ini untuk dipasang di kaki. Setiap mengentakkan kaki, loncengnya ikut berbunyi, ‘cring … cring … cring,” kata kakak menjelaskan.

“Wah, pasti bagus sekali. Rika ingin belajar tari remo, Kak,” kata Rika semangat.

“Boleh. Besok ikut Kakak latihan, ya?” kata kakak.

Rika gembira karena diperbolehkan kakaknya ikut latihan di sanggar. Rika berjanji suatu hari nanti, ia pun pandai menari tari remo seperti kakaknya.