siti khusnul khotimah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
JABATAN ITU MENJADI PENGENDALI DIRINYA

JABATAN ITU MENJADI PENGENDALI DIRINYA

#TantanganGurusiana

tantanagan hari ke-85

Edisi berkisah

JABATAN ITU MENJADI PENGENDALI DIRINYA

Membar itu memiliki tiga tangga. Pemimpin tertinggi akan duduk naik hinga tangga tertinggi. Abu Bakar As shidiq hanya naik pada tangga ke dua. Alasannya, karena dirinya tidak layak menempati tangga setinggi rasululullah saw, waluapun dirinya telah terpilih menjadi penggantinya. Ini bukan sebuah perintah atau larangan tetapi adab pribadi yang dimiliki Abu Bakar Sang yang sudah dijanjikan jannah bersama Rasulullah saw.

Jabatannya sebagai kholifah selulu diiringi dengan jiwa yang terucapkan dalam lisan mulianya.

“Saya diangkat sebagai pemimpin kalian, tetapi saya bukanlah oang terbaik di antara kalian. Jika saya benar, bantulah. Jika saya salah, luruskanlah.”

Pernyataan itu menjadi komiten dalam dirinya. Demikian pula masyarakat bahu membahu menegakkan kebenaran dan jia ada kekeliruan masyrakat pun memiliki hak untuk meluruskan.

Kepemimpinannya terus berjalan. Semakian kuat pngendaian dirinya meangku jabatan tersebut. Kejujuannya semakin dirasakan oleh masyarakat. Sehingga pada kesempatan teetentu beliau mnyampaiakan suara hatinya.

“Taatilah saya selama saya mentaati Allah dan RasulNya. Dan jika saya tiak taat maka tidak ada keharusan bagi kaian untuk taat kepada saya.”

Belau bukan pemimpin yang terbaik di antara kaumnya, tetapi beliau adalah orang paling bijaksana di antar mereka. Keimanan, Kejujuran, kecerdasan, dan bijaksananya inilah yang menjadikan dirinya dipercaya menjadi penerus kepemimpinan Nabi Muhammad saw.

Kedaan di luar semakin berkecamuk. Rongrongan kekuasaan kaum muslimin semakin banyak yang meyerang. Berbagai cara para lawan akan melumpuhan ajaran yang di bawa oleh Rasulullah Saw. Sedangkan kaum muslimin juga ada yang terpengaruh oleh lawannya. Orang-orng munafiq mulai menampakkan giginya. Atas pertolongan Allah Abu Bakar bisa menghadapi keadaan tersebut.

Beliau bukan bangga diri, tetapi beliau menngis di dalam rumahnya. Saat itu pula Umar ibnul Khotob mendatanginya tanpa sengaja. Dia menutupi tangisnya menyambut bahagia kehadiran saudara seiman. Diucapkannya dengan tulus kalau dirinya tidak memerlukan jabatan. Dan Umar pun menjelaskan bahwa Abu Bakar tidak boleh berhenti.

Ujian terus datang. Menurut fikiran sesama sangat dibenarkan. Yakni kehadiran Fatimah putri Rasulullah meminta haknya, yaitu sebidang tanah peninggalan ayahnya. Namun spontan Abu Bakar mengatakan bahwa, “kami golongan para Nabi tidak diwarisi (harta), dan apa-apa yang kami tinggalkan jatuh menjadi sedekah.”

Ucapannya itu didasari atas aturan yang diyakininya, meskipi hati kecilnya sangat kasihan memandang keluarganya. Kemudian diutusnya bebrapa sahabat untuk menjelaskan kepada Fatimah ra. Maka didapatinya kesepakatan harta itu milik orang-orang fakir.

Pada kesempatan yang lain, Abu Bakar menyempatkan diri pergi ke pasar. Beliau ditegur oleh Umar. Namun Abu Bakr menjelaskan bahwa dirinya ke pasar untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Beiau tidak mengambil bagian harta dari jbatannya untuk bersenang-senang bersama keurga tetapi sekedar memnuhi kebutuhn beliau tidk meninggalkan upaya mencari nafkah sekedar berdagangdi pasar dalam waktu yang sangat singkat. Demikian pua saat beliau diberi makanan yang tidak jelas halalnya dari orang lain, beliau sangup memuntahkanya agar dirinya tidak makan hal-hal yang tidak jelas.

Kisah ini bukan dongeng yang tanpa makna tetapi penuh pelajaran untuk sekarang dan yang akan datang. Beliau tidak akan menyulitkan generasi berikutnya. Tetapi keimanan beliau lah yang membuat mampu menjalankan pertaran yang diyakininya. Kepribadiannya sebagai pemegang jabatan tertinggi semakin membuat tunduk dan menyerah secara sempurna kepada Sang pencipta dan RasulNya. kisah ini dap menghadirkan rasa evaluasi diri. Sejauh mana keimanan yang kita miliki dan setinggi apa kerakusan diri terhadap hak yang dimiliki sesama.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Artikelnya ttg sejarah sahabat, bagus bu. Hanya ada beberapa kata yg kurang huruf atau hutufnya kebalik. Mhn maaf atas koreksi sy.

09 Apr
Balas



search

New Post