Tidak tahu mengapa tiba tiba keinginan ini begitu kuat untuk bisa mengikuti pelatihan menulis bagi guru, SAGU SABU yang diselenggarakan MKKS SMP Banjarnegara bekerjasama dengan Media guru, semangat yang dulu pernah kumiliki muncul kembali setelah hilang dikalahkan oleh berbagai kesibukan dan kerepotan( mungkin juga kemalasan)

Aneh juga pikirku....., semoga ini awal yang baik meskipun usiaku sudah tidak muda lagi, kepala 5, predikat nenek dengan dua orang cucu, bismillah .......mudah mudahan Allah meridloi langkahku ini , Wonosobo – Banjarnegara tidaklah jauh, kurang lebih satu jam perjalanan biasanya, tidak henti hentinya kupanjatkan do’a agar Allah memudahkan urusanku serta aku memohon juga agar rasa minder dan keraguan yang menghantuiku selama ini sirna .

Masih teringat waktu itu pada tahun 90an , bagaimana aku suka ngoprak oprak ( menyuruh ) siswa untuk membuat tulisan, kemudian mengirim naskah tulisan itu ke majalah anak yang kebetulan sekolah kami berlangganan, dan yang sangat membuat bahagia adalah manakala melihat karya muridku dimuat di majalah anak tersebut.

Dari sekian banyak siswa, ada salah satu dari mereka yang sukses menjadi seorang penulis, bangga sekali rasanya jika pas ada event pameran buku dan ternyata salah satu atau beberapa diantara buku buku yang dipamerkan itu adalah karya dari muridku tersebut, dan yang membuatku kembali bersemangat adalah waktu aku secara kebetulan bertemu dengannya sedang bersama anak dan isterinya, “ Ibu sudah tulis berapa buku sampai sekarang? “ , “Saya bisa menulis seperti sekarang ini kan karena dorongan dan bimbingan ibu waktu saya SD dulu....”, kata katanya masih terngiang di telingaku , dalam hati aku menjawab, “Tunggu nak, tunggu sampai kesempatan dan keberanian itu ada...........”

Alhamdulillah, tepat jam 7.34 WIB sampailah di tempat diselenggarakan PELATIHAN MENULIS BUKU SAGUSABU BANJARNEGARA, seumur hidup baru kali ini menginjakkan kakiku di kantor SETDA Banjarnegara, ruangan yang luas sejuk dengan fasilitas yang cukup memadai, segera aku mencari tempat duduk agak di depan, tepatnya nomor tiga dari depan, jujur aku tidak kuat kalau harus dekat dekat dengan AC , maklum wong ndeso .

Bersambung.......