Siti Maisyaroh

Menulis adalah hobi ku, membaca kesenangan ku, guru adalah profesiku. Saya termotivasi untuk menulis tentang apapun itu yg dapat menginspirasi bagi banyak orang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pandemi dan Tantangan Transformasi Tenaga Pendidik

Pandemi dan Tantangan Transformasi Tenaga Pendidik

Pandemi dan Tantangan Transformasi Tenaga Pendidik

Oleh: SITI MAISYAROH, M.Pd

English Teacher di SMPN 6 Keritang

Buah pikiran yang berubah menjadi pertanyaan, renungan dan harapan yang menghantui beberapa hari ini yang juga tidak jauh berbeda dengan dibenak orang-orang yakni musibah Pandemi ini kapan akan berakhir? Segala aktivitas terbatas saat sekarang. Ruang gerak didunia pendidikan atau apapun lingkup kerja kita terasa terbatas oleh keadaan yang menuntut kita untuk lebih kreatif dalam menguasai dan mengolah teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Tidak ubahnya seorang anak kecil yang sedang merangkak dan mencoba meraih apapun benda tetapi dilarang oleh ibunya. Hakikatnya naluri si batita akan berusaha meraih dengan cara apapun, walau seringkali harus merengek dan menangis terlebih dahulu untuk mendapatkan benda yang diraih, karena sejatinya naluri kreativitas nya sebatas disitu. Berbeda jauh dengan kreativitas orang dewasa yang berakal dan berilmu.

Kreativitas masyarakat millenial dengan berbagai macam kelucuan, keluguan dan keanehan nya, walau itu natural atau hanya polesan akting sebuah video yang merubah nasib pengaploud (youtuber) meraup banyak rupiah, atau kreativitas tanpa batas youtuber itu sendiri yang tidak berhenti berinovasi dengan konten-konten yang penuh inspirasi dan hiburan. Disadari atau tidak konten-konten kreator bersaing ketat untuk menarik perhatian netizen dengan berbentuk video entertaintment maupun narasi telah menghipnotis banyak khalayak. Sehingga mereka justru dapat menghasilkan uang disaat kondisi sekarang. Ini merupakan contoh kreativitas positif yang patut ditiru. Seperti halnya para penggerak pendidikan yaitu dosen, guru maupun praktisi pendidikan dari lembaga kampus, Kemendikbud maupun dinas terkait yang berusaha memberikan pelayanan terbaiknya melalui online, serta berbagi Ilmu melalui Webinar gratis untuk semua kalangan terkhusus bagi tenaga pendidik. Oleh karena itu seyogyanya sebagai tenaga pendidik yang haus ilmu pengetahuan untuk dapat aktif mengikuti kegiatan tersebut dan mengimplementasikan ilmu yang di dapat ke dalam proses pembelajaran bersama peserta didik nya. Karena pada dasarnya webinar merupakan tuntutan kegiatan disaat pandemi ini, dimana kondisi mengharuskan untuk tidak melakukan seminar tatap muka sehingga berpindah menjadi web (dunia maya) seminar.

Mungkin untuk sebagian orang transformasi ini tidak terlalu mempengaruhi aktivitas dan kreativitas nya untuk terus menjalani kehidupan normal biasa. Seperti layaknya di banyak pelosok desa yang jauh dari kota besar segala aktivitas mereka berjalan seperti biasa, bagi para petani pergi ke ladang dan kebun tidak ubahnya tidak sedang pandemi. Para pedagang membuka lapak dipasar mingguan seperti biasa, hanya sebagian dengan kewaspadaan nya mengubah lapaknya dari selama ini gelar lapak dipasar menjadi buka lapak online via media sosial. Bahkan sebagian orang beralih profesi menjadi pedagang online dadakan. Contoh kecil, isian di kolom pekerjaan facebook dapat dicek ‘memiliki Online Shop’ itu menjamur pasti. Ini tidak menutup kemungkinan bagi siapapun, mengingat saat sekarang hanya akses teknologi internet yang dapat menggerakkan aktivitas kita tanpa terbatas jarak, ruang dan waktu.

Sebagai seorang tenaga pendidik, merubah mind-set pembelajaran jarak dekat (baca; tatap muka di dalam kelas) karena keharusan physical distancing menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ), daring menjadi luring, offline menjadi online, tatap muka menjadi online, nyata menjadi maya, sehingga mengharuskan peserta didik Belajar Di rumah (BDR). Apapun istilahnya itu bukan perkara mudah seperti layaknya pedagang mentransformasi lapak nya dari “Berapa bawang merahnya sekilo sist?” menjadi “Silahkan cek inbox, jeng”. Mengatakan demikian bukan berarti tidak memiliki landasan. Setelah melihat, mengalami dan juga merujuk berbagai sumber. Tentunya itu disebabkan berbagai macam faktor, seperti daya dukung sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) di masing-masing satuan pendidikan nya, kondisi geografis dengan segala cakupannya; akses jaringan internet, dan lain sebagainya..

Sudah banyak edaran dan panduan resmi sebagai rujukan dari Kemendibud maupun dinas terkait tentang penyelenggaraan pendidikan di musim pandemi ini disertai panduan protokol kesehatan yang lengkap, maka sudah seharusnya kita mengikuti dan mematuhi nya. Oleh karenanya, tanggap dengan situasi dan kondisi satuan pendidikan kita masing-masing dengan segala keterbatasan nya adalah merupakan kewajiban seorang tenaga pendidik. Salah satu contoh keharusan pelayanan seorang tenaga pendidik kepada peserta didik diantaranya; memberikan solusi cerdas bila menemukan kendala di PJJ atau BDR, menyampaikan pengertian kepada orang tua peserta didik mengenai kondisi saat ini, karena banyak para orang tua yang mengeluhkan sistem belajar anaknya yang menurun, kurang memahami keharusan belajar online dikarenakan tidak memiliki fasilitas dan sarana nya, serta selalu memberikan pendampingan belajar peserta didik dalam daring maupun luring. Jangan sampai sebagai seorang pendidik yang mumpuni (baca;professional) terciderai oleh opini publik yang menyatakan ‘guru makan gaji buta’ disaat wabah Covid-19 ini, dimana keharusan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berpindah dari sekolah ke rumah.

Bersinergi bersama stake holder pendidikan terkait merupakan kunci tercapainya kualitas peningkatan pendidikan anak didik. Sekaligus berupaya memaksimalkan potensi yang di miliki untuk peserta didik dengan segala kreativitas pembelajaran jarak jauh yang menarik dan menantang adalah suatu keharusan bagi seorang tenaga pendidik, bukan? **

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post