Buntungnya si Bejo #Tagur 02#

By sitimarfuah

Sore itu Bejo nampak santai di dipan belakang. Tepatnya di bawah pohon sawo. Sambil ditemani secangkir kopi hitam dan sepotong ketela goring buatan Simbok. Tak lupa alunan dangdut goyang dumang menambah asyiknya bersantai laksana dipinggir pantai. Angin semilir membuat matanya berkedap kedip merem melek.

Anggannya melayang jauh disana. Seakan terbang bebas. Hp vivo Y20 berdering membuyarkan lamunannya. Ada pesan wa disana. “Bang dimana?” sapa pengirim wa, Bella sapaan akrabnya. Dia gadis pujaan hati si Bejo.

Dengan sigap Bejo menjawab pesan Bella ”Dirumah lagi santai.”

“Kemaren tahun baru, gak kemana-mana bang karena corona. Besok minggu santai- santai sambil bakar-bakar yuk,” ajak si Bella.

“Aduh, “ pikir Bejo, sambil menepuk kepala. Kemaren terselamatkan karena corona, kini tak bisa mengelak lagi.

“Bang?”pesan melayang lagi di wa dari Bella.

“ Iya Beb, apa tadi?” Tanya Bejo.

“ Bakar- bakar bang,” jawab si Bella.

“ Mau bakar apa?” Tanya Bejo.

“ Ini kakak sama teman-temannya mau bakar ayam di teras belakang nanti sore. Abang bawain ayam ya?” pinta si Bella.

“Iya”jawab si Bejo. Tapi dia berfikir mau bawa ayam milik siapa, mau ambil punya simbok baru menetas. Mau ambil punya kakek Cuma 1. Itupun ayam jago kesayangannya, kalau di sembeih pasti marah besar.bisa –bisa tidak makan seminggu. Haduh muter- muter kepalanya. Mau beli uang di dompet tinggal Rp10.000,00. Itupun uang terakhir dapat bantuan covit.

“Bang, iya gimana?’ Tanya si Bella.

Bersambung ….