Langkahku gontai menyusuri rerumputan

Yang meninggi di sela sela bebatuan sepanjang jalan

Yang kulewati menuju singgasanaku

Ku tatap gedung berlantai dua

Sunyi

Sepi

Tanpa suara

Tanpa canda

Tanpa gelak tawa

Tanpa sapa

Tanpa senyuman

Tanpa hiruk pikuk anak anak yang biasa menghiasi seluruh ruang

Hanya kicauan burung yang menyapaku

Hanya derat pintu yang lapuk menyertaiku

Saat ku buka satu persatu ruangan

Terlintas dalam pikiran

Senyum, canda dan sapa anak anak kecil

Yang terkadang lari dan berdesakan menghampiriku

Hanya ingin mengucap salam dan bersalaman

Tak terasa air mata menetes dari sudut mataku

Ya Allah, sampai kapan bencana yang Kau turunkan ini berlalu

Ku yakin Kau tak akan beri cobaan diluar kemampuan

Meski aku sadar mungkin ini bagian dari peringatanMu kepada manusia

Atas ulah dan perbuatan yang tak berkenan

Atas keegoisan dan kesombongan

Atas keserakahan dan kedzoliman

Yang telah menyimpang dari aturanMu

Atau ini cobaan yang sengaja Kau turunkan untuk menguji keimanan

Tapi..

Aku rindu mereka

Aku rindu sapa mereka

Aku rindu senyum mereka

Yang selalu menghiasi hari hariku

Yang menjadi penghiburku kala suka maupun duka

Kala sedih maupun gembira

Ya Allah,

Ku mohon padaMu,

Akhirilah cobaan ini

Hilangkan bencana ini dari muka bumi

Agar kami kembali tersenyum

Kembali meniti hari hari bersama

Sebagai teman

Sebagai sahabat

Sebagai kerabat

Sebagai manusia yang selalu taat dan bersyukur atas semua nikmat

Nikmat yang Kau berikan untuk seluruh umat

Salam literasi