ASIKNYA BERMAIN PEROSOTAN
Hari ini Tita sangat senang. Keinginannya untuk bersekolah akhirnya terwujud. Kini usia Tita sudah lima tahun. Itu berarti Tita masuk di kelompok B.
TK Harapan Bunda menjadi sekolah yang dipilih Tita. Tempatnya tidak jauh dari rumah Tita. Cukup berjalan kaki sebentar saja, maka sudah sampai.
Di sekolah banyak sekali mainan. Mulai dari ayunan, jungkitan, dan perosotan. Semuanya terlihat menarik. Karena mainan itu di cat dengan warna yang cerah. Ada merah, kuning, hijau dan biru. Tita sangat senang melihatnya.
Suatu hari, Tita ingin bermain perosotan. Tapi karena agak tinggi, Tita jadi takut. Berulang kali ia naik tangga perosotan. Tapi selalu turun lagi.
"Ayo Tita, meluncur bersamaku" Teriak Oca.
"Aku takut" Kata Tita sambil menggelengkan kepala. Tanda ia tidak mau meluncur di perosotan. Tangannya berpegangan erat pada anak tangga perosotan.
"Tidak apa-apa. Nanti aku bantu memegang tanganmu" Kata Oca dengan bersemangat. "Dulu, aku juga tidak berani, tapi ibu guru membantuku" Oca menjelaskan dengan memegang tangan Tita.
"Benarkah?" Tita bertanya dengan wajah ceria. Menandakan bahwa ia juga ingin bisa dan berani meluncur. "Kalau begitu, aku panggilkan ibu guru ya?" Kata Oca menawarkan bantuan.
Kemudian Oca berjalan menuju tempat ibu guru. Tidak jauh dari mainan perosotan. Karena ibu guru sedang menjaga anak-anak yang bermain ayunan. Menurut ibu guru, anak-anak harus di tunggu ketika berayun. Karena seringkali anak-anak terlalu keras berayun, dan jatuh.
Itulah sebabnya, ibu guru selalu siap di halaman ketika waktu istirahat tiba. Tujuannya agar anak-anak selalu dalam pengawasan.
"Ibu guru, Tita minta tolong untuk di pegangi. Ia ingin meluncur di perosotan." Kata Oca ketika sampai di tempat ibu guru.
Dengan tersenyum ibu guru mengelus kepala Tita. Lalu menuju perosotan. "Hai Tita. Ayo ibu guru bantu ya" Sapa ibu guru kepada Tita. Tapi Tita menggelengkan kepalanya. Rupanya ia masih takut.
"Tidak apa-apa kok. Nanti ibu guru yang menjaga Tita ketika meluncur. Ayo kita coba" Kata ibu guru sambil mendekati Tita.
Dengan perlahan dan hati-hati Tita menaiki tangga perosotan. Tangannya perpegangan dengan tangan ibu guru yang berdiri di samping perosotan. Tak lama kemudian terdengar Tita berteriak gembira "Horee...., aku sudah berani."
Ibu guru tersenyum bahagia melihat Tita. Karena permainan perosotan memang disediakan untuk melatih keberanian anak. Tita pun ingin meluncur lagi, meski masih berpegangan tangan ibu guru. Namun setelah itu ia sudah berani meluncur sendiri.
"Wah...ternyata asyik ya bermain perosotan" kata Tita dengan wajah berseri.
"Iya, tapi harus tetap hati-hati ya" kata ibu guru menasehati.
----------
#Menulis365hari
#Harike-207
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, tulisan penuh ceria, karena berisi permainan, main prosotan. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih bunda, sudah berkenan bwrkunjung.
Permainan anak anak yang menyenangkan tapi perlu pengawasan...keren
Benar pak. Sedang belajar menulis cerita untuk PAUD. Terima kasih atas kunjungannya.
Keren banget ceritanya,Bu. Semoga ibu sehat selalu dan makin sukses dalam berkarya aamiin. Salam literasi dan salam semangat
Terima kasih apresiasinya bu. Sukses juga untuk ibu.
Cerita yang keren ibu. Salam Literasi selalu
Terima kasih atas kunjungannya pak.