Sungguh, begitu tipis batas antara kehidupan dan kematian. Seperti udara dan angin. Keduanya ada, namun tak dapat dilihat. Hanya rasa yang mampu berinteraksi.

Begitu juga apa yang saat ini sedang saya rasakan. Ketika Allah memberi ujian berupa penyakit, saya merasa begitu kecil. Tak mampu menepisnya.

Terkadang, ada perasaan untuk menyerah. Pasrah dengan takdir-Nya. Sebab semua pasti terjadi atas kehendak Allah. Meski sesekali ada keluh kesah yang terucap dari bibir ini.

Akan tetapi, kembali saya merenung. Bukankah semua penyakit pasti ada obatnya. Hanya kematian lah yang tidak ada obatnya. Jadi, saya harus yakin bahwa penyakit ini adalah bentuk kasih sayang Allah. Sebuah alarm untuk memperbanyak istighfar, betapa banyak dosa-dosa ini.

Semoga Allah segera mengangkat penyakit saya. Memberi kesembuhan, agar masih ada waktu untuk beribadah kepada-Nya. Mendampingi suami dan anak-anak tercinta lebih lama.

Aamiin

------

Suara hati yang tak mampu saya simpan.