Siti Masrifa

Menulis adalah salah satu cara berbagi pengetahuan, mengukir keabadian, menuangkan keindahan dan mengurai impian. Bismillah. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

BERBAGI CERITA, BENTUK MERDEKA BELAJAR DI TK

Gaung merdeka belajar sudah membahana sampai keseluruh pelosok negeri. Ibarat semilir angin, kata merdeka belajar mampu memberikan kesejukan bagi para pendidik. Menjanjikan harapan baru tentang sebuah tatanan dalam dunia pendidikan.

Merdeka belajar. Dua kata sederhana. Namun memiliki banyak makna. Karena merdeka belajar terdiri dari dua kata, merdeka dan belajar. Menurut KBBI, merdeka memiliki tiga arti, yaitu bebas, tidak terkena atau terlepas dan tidak terikat. Sedangkan belajar menurut KBBI adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Konsep merdeka belajar memang menarik untuk dinikmati. Walaupun belum ada kesepakatan yang pasti. Namun merdeka belajar sudah mempunyai tempat di hati. Terutama bagi kami para pendidik anak usia dini. Pendidik yang berada di garis depan dalam jenjang pendidikan. Memang tidak disebut dasar, tapi pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang fundamental.

Bagi kami pendidik anak usia dini, sesungguhnya merdeka belajar bukanlah hal yang baru. Karena merdeka belajar merupakan bentuk pembelajaran yang sudah diterapkan setiap hari. Sesuai dengan motto “Bermain sambil belajar” dan “belajar seraya bermain.”

Konsep merdeka belajar memang sederhana. Walaupun mungkin, dalam pelaksanaannya tidak sesederhana yang terdengar. Karena dari keempat konsep merdeka belajar yang telah dijelaskan oleh menteri pendidikan, bapak Nadiem Makarim, hanya satu yang bisa diterapkan di taman Kanak-kanak (TK), yaitu penyederhanaan RPP.

Sesuai kurikulum 2013, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) untuk TK memang sudah diberikan contohnya dan sudah disepakati penggunaannya. Sebagaimana dijelaskan dalam buku pedoman Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Anak Usia Dini, halamam 19. Di sana disebutkan bahwa, Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) merupakan acuan untuk mengelola kegiatan bermain dalam satu hari. RPPH disusun dan dilaksanakan oleh guru. Format RPPH tidak harus baku, tetapi memuat komponen-komponen yang ditetapkan. Komponen RPPH terdiri atas: (1) identitas program, (2) materi, (3) alat dan bahan, (4) kegiatan pembukaan, (5) kegiatan inti, (6) kegiatan penutup, dan (7) rencana penilaian.

Berdasarkan acuan tersebut diatas, maka bisa dikatakan bahwa memang pembuatan RPPH di TK tidak baku. Dalam artian bisa disesuaikan dengan keadaan, yang penting tidak meninggalkan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Namun apabila dalam kebijakan baru menyebutkan bahwa RPPH bisa disederhanakan atau cukup satu lembar, hal ini tentu menjadi angin segar.

Karena dengan disederhanakannya RPPH, maka bisa memangkas penggunaan dana. Dari tiga lembar kertas menjadi satu lembar saja. Selain itu, dari segi waktu juga lebih banyak tersisa. Maksudnya, pembuatan RPPH satu lembar jelas membutuhkan waktu yang lebih sedikit dibandingkan membuat RPPH tiga lembar. Sehingga memungkinkan para pendidik mempunyai banyak waktu untuk memberi perhatian lebih kepada anak didik. Terutama di lembaga pendidikan anak usia dini.

Sebagaimana diketahui bahwa anak usia dini berada dalam masa Golden Age. Dimana masa ini anak sedang dalam tahap perkembangan yang sangat pesat. Terutama dalam hal berbahasa. Maka untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, ada kegiatan “Berbagi Cerita” pada awal kegiatan. Kalau dalam RPPH ada tiga kegiatan, yaitu pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Nah, di kegiatan pembukaan inilah menurut saya implementasi merdeka belajar terlihat nyata. Karena dalam kegiatan berbagi cerita, guru dan anak akan melakukan tanya jawab dan bercakap-cakap tentang kegiatan atau tema yang akan dipelajari hari itu.

Akan tetapi kenyataannya, dalam kegiatan berbagi cerita ini tidak hanya membicarakan tentang tema hari itu saja. Karena pada umumnya anak-anak akan menanyakan apa saja yang ada di dalam pikirannya. Termasuk berita-berita terbaru yang di dengarnya. Bahkan tentang virus corona yang saat ini sedang menjadi berita.

Sebagai guru TK, disinilah kami dituntut untuk menjadi guru “seba bisa.” Karena harus mampu menjawab dan menjelaskan semua hal sesuai dengan usia mereka. Jadi merdeka belajar di TK itu ya saat kami berbagi cerita dengan anak-anak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

luar biasa jasa guru PAUD dan TK. Salam kenal bu

10 Mar
Balas

Terima kasih bu.. salam kenal juga.

10 Mar

Mantap! Salam Merdeka Belajar!

10 Mar
Balas

Terima kasih. Salam literasi.

10 Mar



search

New Post