Rita dan ibunya sudah sampai di rumah, Rita membantu ibunya mengeluarkan barang belanjaan dari tas belanja. Sambil mengeluarkan barang-barang tersebut, ibu Rita memulai percakapan untuk bertanya pada Rita, kenapa tadi selalu diam ketika perjalan pulang dari pasar .

“Nak..ada apa sih tadi, kenapa kamu diam saja tidak seperti biasanya?

“Tidak ada apa-apa bu, aku tadi kan bertemu dengan temanku! Jawab Rita menceritakan pertemuannya dengan Lidia pada ibunya.

“Loh, bukanya bertemu sama teman seharusnya senang, tapi kenapa kamu malah jadi pendiam? Tanya ibunya Rita.

“Iya sih bu, cuman aku sebenarnya selalu memikirkan kesehariannya Lidia temanku itu bu” cerita Rita

“Memangnya keseharian temanmu itu kenapa? Tanya Ibu Rita agak kurang mengerti.

Kemudian Rita menceritakan semua kisah kehidupan Lidia semasa sekolah sampai dengan lulus, tidak ketinggalan pula Rita menceritakan tentang berubahnya sikap Lidia secara tiba-tiba, dan bahkan tidak ada yang tau kisah kehidupan Lidia yang sebenarnya, ibu guru pun juga tidak tau yang sebanarnya, karena Lidia tidak pernah menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupannya, meskipun sudah ditanya dari berbagai sisi macam pertanyaan.

“Mungkin Lidia tidak mau kisah kehidupannya di ketahui oleh orang lain, entah itu yang sedih ataupun yang bahagia” timpal Ibu Rita.

“Mungkin juga ya buk? Jawab Rita

“Tapi bu, ada yang bikin aku kagum dan salut sam Lidia” ucap Rita pada Ibunya

“Apa itu? Tanya ibu Rita

“Lidia itu orangnya pekerja keras. Yang aku tau tentang Lidia waktu itu, ketika aku datang ke rumahnya tanpa bilang-bilang terlebih dahulu pada Lidia, aku lihat dia bekerja menggantikan pekerjaan ibunya, ketika ibunya sakit, tapi tidak tau sakit apa?”cerita Rita.

“Memangnya pekerjaan ibunya apa? Tanya Ibu Rita

“Bantu-bantu di rumah tetangganya, tapi Lidia juga mengerjakan semua pekerjaan seperti orang dewasa, mulai dari masak, cuci baju dan masih banyak lagi” cerita Rita pada ibunya.

Ibunya hanya tersenyum, Ibu Rita tau bahwa sebenarnya Rita merasa bingung daan belum mengerti sepenuhnya tentang pekerjaan rumah tangga, sehingga Rita merasa seolah-olah pekerjaan itu semua dirasa sangat berat sekali, padahal ya sudah biasa, orang hidup ya memang harus bekerja.

“Makanya nak,kamu juga harus belajar tentang pekerjaan rumah tangga, ucap Ibu Rita sambil mengusap kepala Rita dengan penuh kasih sayang.

“Ya sudah sekarang kamu mandi sana” perintah ibu Rita

“Sudah dikeluarkan semua belanjaan ibu tadi kan? Tanya Ibu Rita

“Sudah bu” jawab Rita sambil beranjak menuju kamar mandi.

Hubungan mereka berdua sangat dekat sekali, selain memang hubungan antara ibu dan anak, Ibunya Rita sangat mengerti dan paham tentang kehidupan anak remaja, sehingga nyaman bila di ajak untuk ngobrol.(BERSAMBUNG)