Siti Masruroh, S.Pd.I

lulus dari salah satu perguruan tinggi yang ada di jember, STAIN Jember pada tahun 2004, sebagai guru mata pelajaran Akidah Akhlak di MAN 4 Banyuwangi, sebagai ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Beda Daerah, Beda Kebiasaan (Tantangan hari ke 152)TantanganGurusiana)

Hari raya idul adha telag tiba, di hari raya tersebut, semua orang akan sibuk dengan kegiatan penyembelihan hewan kurban, suasananya berbeda dengan hari raya idul fitri, karena di hari raya idul adha, berpikiran akan makan daging, meskipun sebenarnya ketika tidak hari raya, bisa juga makan daging, tetapi rasanya berbeda ketika makan daging pada saat hari raya idul, jika dibandingkan adha dengan hari-hari biasa.

Sama juga yang aku rasakan hari ini, di hati merasakan rasa suka cita yang begitu mendalam, ketika aku mendapatkan jatah daging kurban, perasaan sangat bahagia, aku langsung mengolahnya supaya menjadi lauk makanan. Dengan peralatan yang ada di dapur, aku mulai menjadi pejuang sejati, berperang di dapur, dengan segala alat yang diperlukan untuk memasak, aku dengan sigap mengolahkan daging-daging tersebut.

Mungkin karena kesibukan bagi kaum ibu-ibu untuk mengolah makanan, sehingga kegiatan anjangsana/silaturrahmi antar tetangga. Tidak seperti hari raya idul fitri, begitu pula dengan kue-kue hari raya, jika biasanya pada saat hari raya idul fitri, kue-kue hari raya akan memenuhi meja, tapi hari ini dirumahku tidak ada kue sama sekali, karena di rumahku tidak ada kebiasaan untuk anjang sana, tetapi aku begitu kaget, tiba-tiba ada tamu satu mobil di rumahku, aku tidak tau siapa yang datang. Namun dalam benakku aku mengucapkan syukur, karena daging yang aku masak, akan ada yang membantu untuk makan, supaya habis, karena biasanya tidak akan habis.

Setelah aku lihat siapa tamu yang datang, aku di bikin kaget lagi, ternyata yang datang adalah keluarga dari suamiku, sebelumnya tidak memberi kabar jika akan bertandang, jadi aku sangat bingung,karena di atas meja tidak ada kue-kue sama sekal, kecuali hanya ada satu toples kecil wafer, untuk saja aku ingat,kalau aku masih punya semangka yang aku taruh di kulkas, yah...meskipun hanya sedikit paling tidak ada yang aku suguhkan. Akhirnya jurus andalanku aku keluarkan, sambil melanjutkan masak, otakku terus berpikir, apalagi yang akan aku suguhkan, untuing saja aku masih ingat, jika aku masih punya kerupuk-kerupuk mentah.

Dengan jurus andalan itulah, dalam waktu sekejap, krupuk-krupuk itu telah matang dan sudah masuk ke dalam toples, jadilah makanan yang siap untuk disuguhkan.

Ternyata beda daerah, beda kebiasaan, di daerah rumah suamiku kebiasaan anjang sana masih sangat kental, di daerah ku tidak ada, jadi aku sangat kaget, karena tidak biasanya keluarga suamiku datang ke rumah, tapi alkhamduliiah dengan jurus-jurus andalan yang aku keluarkan di dapur, semua makanan sudah siap, mulai dari sayur lodeh, gule, dan juga bikin mie instan, semuany sudah siap santap.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post