Kegiatan tulis menulis di gurusiana kulakukan dengan penuh semangat, pertama kali aku mengikuti tantangan menulis 90 hari adalah pada tanggal 17 Januari 2020, setiap hari ku tulis dengan berbagai macam kategori tulisan, kolom, opini ataupun cerpen, aku tidak memperdulikan apakah tulisanku benar ataukah tidak? yang penting aku menulis. Tapi sungguh di sayangkan di hari ke 30 aku harus terjun bebas alias remidi, yaitu pada tanggal 15 Februari 2020. ada penyesalan yang luar biasa, dan membuatku harus memantapakan hati dan menyusun kekuatan kembali untuk memulai menulis lagi.

Satu hari, dua hari, tiga hari, aku masih belum juga memdapatkan kekuatan dan kemantapan hati, karena hati rasanya tidak karuan. Pada saat itu aku berpikir bahwa waktu yang aku gunakan untuk menulis di setiap harinya, terbuang dengan sia-sia, karena hanya dengan satu kali saja aku tidak menulis, aku harus mengulang. Sebenarnya aku sadar bukan suatu kaharusan mengikuti tantangan menulis, tetapi disini aku merasa bahwa disinilah aku bisa menyerukan suara hati, baik dikala senang, sedih, galau ataupun pada saat perasaan biasa-biasa saja, selain itu dengan menulis inilah mata dan pikiran kita bisa terbuka melihat apa yang terjadi disekeliling kita, ataupun dalam kehidupan kita.

Setelah dua minggu berlalu tepat pada tanggal 3 Maret 2020, aku baru bisa mengumpulkan kekuatan kembali dan memulai menulis untuk hari pertama, pada remidi pertama ini aku mendapatkan suatu hikmah, bahwa dengan kegiatan menulis ini aku bisa menghargai waktu, selain itu kegitan menulis ini bukanlah suatu hal yang yang harus di anggarp berat, tetapi mengalir saja apa adanya, mungkin yang kadang-kadang terasa berat adalah ketika mencari waktu luang untuk memulai tulisan itu sendiri, tetapi dengan prinsip bahwa menulis bukanlah suatu beban, maka perasaan berat untuk memulia menulis lambat laun hilang.

Akhirnya pada saat ini, aku merasa sangat senang, karena hari ini kegiatan menulisku sudah genap 100 hari setelah aku remidi, itu artinya dalam menjawab tantangan menulis 365 hari semakin dekat. Awalnya memang ragu-ragu apakah mungkin bisa menjawab tantangan itu, sedangkan aku sudah pernah remidi, namun dengan keyakinan penuh di hati, ternyata aku mulai kecanduan menulis dan menikmati apa yang aku tulis. Sungguh menyenangkan.