Siti Masruroh, S.Pd.I

lulus dari salah satu perguruan tinggi yang ada di jember, STAIN Jember pada tahun 2004, sebagai guru mata pelajaran Akidah Akhlak di MAN 4 Banyuwangi, sebagai ...

Selengkapnya
Navigasi Web
HAMPA  Bagian 19  (Tantangan hari ke 14 )TantanganGurusiana

HAMPA Bagian 19 (Tantangan hari ke 14 )TantanganGurusiana

Kini mereka berdua sama-sama pernah merasakan betapa sedihnya ketika orang tua yang sangat di sayangi mengalami sakit, dan sakitnya tidak sembuh-sembuh. Tetapi hal itu tidak menjadikan penghalang bagi mereka selalu beraktifitas ke hal-hal yanag bermanfaat. Hal itu mereka buktikan dengan keberhasilan mereka dalam mengikuti pameran tersebut.

Karena ayah Rita sudah mulai membaik kondisinya, maka Rita berniat untuk melanjutkan pendidikannya, dia akan daftar ke perguruan Tinggi, yang awalnya Rita ingin mengambil jurusan kedokteran, tetapi kini dia berubah pikiran, dia akan mengambil jurusan desainer, hal ini dilakukan sesuai dengan ilmu yang telah di pelajari Rita dalam hal jahit-menjahit baju, Rita mempunyai impian akan membuka sebuah butik.

Kini Rita sudah memulai perkuliahan, dia sangat menikamti aktivitas dalam perkuliahannya, tanpa terasa waktu begitu cepat bergulir, sudah satu semester Rita mendalami tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan desain-desain baju. Dia juga seringkali berbagi ilmu dengan Lidia, jika Lidia bertanya tentang sesuatu.

Mereka berdua saling berbagi ilmunya masing-masing, Rita dengan pengetahuannya selama di bangku kuliah. Lidia dengan kecerdasan idenya. Nampaknya mereka berdua adalah betul-betul teman yang solid.

Ketika malam mulai beranjak, Rita bersiap-siap untuk melaksanakan sholat maghrib, tiba-tiba telfonnya berdering, Ibunya telfon. Rita segera angkat telfon dari ibunya

“Halo assalamualaikum bu!” sahut Rita

“Waalaikum salam nak” jawabnya dengan suara parau

“Ibu ada apa buk dengan suara ibu? Tanya Rita agak sedikit kaget dengan nada khawatir

“Sayang, ayahmu” suaranya terputus

“Ada apa dengan ayah bu? Tanya Rita sangat khawatir

Suara ibunya hilang, Rita berulang kali memanggil ibunya melalui telfon yang masih tersambung,tetapi tidak ada jawaban. Kemudia Rita mematikan telfonnya dan memanggil nomer ibunya, tidak ada yang angkat. Rita sangat bingung apa yang harus di lakukan, sempat terlintas di pikiran Rita pasti ada sesuatu dengan ayahnya, tapi sepertinya tidak mungkin, karena ayah baik-baik saja, dua hari yang lalu Rita masih bincang-bincang dengan ayahnya melalui telfon, tidak ada apa-apa dengan ayahnya.

Setelah sholat maghrib Rita berpikir keras, sebenarnya ada apa dengan ayahnya nya, Rita menghubungan beberapa saudaranya, tetapi sama tidak ada yang angkat telfonnya. Setelah berpikir lama Rita kepikiran untuk menghubungi Lidia, dia menelfon Rita.

“ Halo asalamualaikum Lidia” ucap Rita dengan suara tergopoh-gopoh

“Ya waalaikum salam Rit” Jawab Lidia tenang

“Lidia aku minta tolong dong, coba kamu ke rumahku melihat sebenarnya apa yang terjadi dengan ayahku, karena tadi ibuku nelfon dan hanya berucap “ayahmu sayang”, setelah itu telfonnya mati, saudara-saudaraku juga tidak angkat telfon ketika aku hubungi” jelas Rita sangat panjang sekali tanpa henti

“Iya baiklah, sekarang aku berangkat, nanti aku sms kamu, kamu jangan telfon aku sebeluma aku menghubungi kamu, karena aku naik sepeda ini” pinta Lidia demi keselamatannya.

“Iya “jawab Rita

Selang beberapa lama akhirnya Lidia sudah sampai di rumah Rita, Lidia heran kenapa banyak sekali orang di rumah Rita, Lidia bertanya pada salah satu orang.

“Ada apa buk, kok rame sekali? Tanya Lidia

“Pak Dedy meninggal mbak” jawab ibu tersebut

Lidia kanget sekali, dia menjadi bingung apa yang harus aku katakan sama Rita, tapi Rita juga harus tau sekarang, karena tadi dia sudah merasa cemas.

Dengan hati deg-degan Lidia menelfon Rita.

“Halo Rita” ucap Lidia sangat pelan

“Gimana Lidia, ada apa di rumahku, ayahku kenapa? Tanya Rita sudah tidak sabar.

“Kamu yang sabar ya Rit, ternyata ayahmy meninggal” ucap Lidia Lirih dan pelan.

Bagaikan petir di siang bolong, Rita tidak bisa berucap apa-apa lagi, dia sudah tidak menjawab telfon Lidia.( BERSAMBUNG)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post