Seperti tak sabar menunggu kabar darinya, sudah genap satu bulan ini, aku setia menunggu dengan setulus hati, sudah terbayang kebahagiaan yang bakal terukir di wajahku, tetapi yang di tunggu tak kunjung datang jua,entah lantaran apa,aku sendiri tidak tau, tapi yang jelas, pasti yang ku tunggu akan datang menemuiku.

Bukan pacar, bukan orang tua, bukan saudara, yang aku tunggu, tetapi jiwaku, separoh hidupku, angan-anganku. Jika teringat kebahagiaan yang akan aku dapat, serasa bulu kudu ku merinding, apakah memang benar kebahagiaan tersebut, seperti tidak percaya, mungkinkah benar-benar aku berkarya, tetapi itulah kenyataannya, aku berkarya, walaupun tidak seberapa, namun bagiku adalah yang penting kita berusaha, dan ada hasilnya.

Aku menunggu buku yang telah berhasil aku tulis dan sudah proses cetak, “Kutitip Rindu untuk Bapak”, itulah judul buku yang selalu ku tunggu-tunggu, setiap detik, setiap menit, setiap jam, aku terus menunggu,kira-kira kapan ada paket buku untukku, gumamku.

Berbunga-bunga rasa hati, karena berkat Media guru, berkat gurusiana,aku mampu menungkan pikiranku ke dalam tulisan, yang sebelumnya hanya ada dalam pikiran dan hatiku saja, tapi kini aku benar-benar menuangkannya dalam bentuk sebuah buku, dan itulah karyaku.

Terima kasih Mediaguru,Gurusiana, berkat orang-orang hebat yang ada di dalamnya,aku kini menjadi berani menuangkan segala yang ada dalam pikiranku, semoga saja Media guru, gurusiana selalu sehat dalam lindungan Alloh SWT, Amiin.