MAU NULIS, TAPI IDE TIDAK ADA(Tantangan hari ke 26)TantanganGurusiana
Sehari ini aku berpikir terus mulai pagi tadi sampai malam ini. Untuk hari ke 26 ini enaknya nulis apa ya? pikiranku terus berputar, tapi ide tersebut belum muncul-muncul juga, ya sudah aku tinggal dulu niat untuk menulis hari ini. Mending aku mengerjakan yang lain. Aku buka hand pone, kulihat grop-grop yang ada, aku klik grop kelas XII IPS 1(secara aku sebagai wali kelas tersebut). Aku mulai menulis pesan untuk anak-anakku.
Pesan yang aku tulis adalah mengingatkan anak-anakku tercinta untuk selalu menjaga kesehatan dan tetap semangat selama belajar di rumah, selalu perhatikan himbauan-himbauan pemerintah untuk tidak keluar rumah, meskipun saat ini di tempat kami belum lockdown.( mudah-mudahan jangan sampai terjadi lockdown).
Pesan singkat sudah terkirim, dan anak-anakku semua merespon, senang dan bangga rasanya, karena anak-anakku selalu memperhatikan intruksi-intruksi yang di berikan oleh bapak ibu guru terkait dengan pembelajaran, meskipun tidak bertatap muka, tetapi proses belajar mengajar tetap berjalan lancar.
Selain pesan-pesan yang aku kirim tersebut, tugas-tugas juga aku berikan untuk kelas yang lainnya, beragam cara untuk memberikan pembelajaran kepada anak-anak, yang terpenting adalah anak-anak mengerjakan tugas dengan enjoy/ SerSan( serius tapi santai).
Semua kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran sudah selesai, aku mulai membuka laptop untuk mulai menulis, hampir saja ide tersebut muncul, tapi tiba-tiba suara petir menyambar, padahal hujan belum turun, memang sih awan sudah berkabut,( tapi seperti pepatah mengatakan mendung tak berarti hujan), maka aku dengan santai membuka laptop.
Kaitannya apa antara suara petir dan aku belum juga menulis? karena anakku sedang ada di teras rumah bermain dengan dua temannya, karena suara petir itulah aku tidak jadi menulis, aku lari menghampiri anakku(maklum anakku masih kecil, masih berumur 5 tahun) jadi aku khawatir kalau dia takut dengar suara petir.
Selang beberapa saat hujanpun turun sangat lebat, aku tutup semua pintu dan jendela, aku dekap si kecil, aku pegang dadanya, jantungnya berdegup sangat kencang, mungkin dia takut mendengar petir.
Hujan turun sangat lebat dan bercampur dengan petir yang menyambar-nyambar, dalam dekapanku tiba-tiba anakku bilang, ” Bapak kok belum pulang bu? Aku terenyuh mendengarnya, pagi tadi kebetulan bapak memang ada pekerjaan di luar rumah yang tidak bisa di tinggalkan, sehingga dengan terpaksa harus keluar rumah untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Tetapi bersyukur satu jam setelah anakku menanyakan bapaknya, hujan akhirnya reda, dan bapak juga sudah pulang. Aku tersenyum melihat anakku yang kelihatan sangat girang melihat bapaknya sudah pulang. “ Hore..hore bapak sudah pulang, bapak sudah pulang”. Itu saja yang aku tulis, karena tidak muncul juga ide yang brilian, akhirnya aku tulis seadanya saja, semoga bermakna.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah. Luar biasanya bu. Salam literasi
terima kasih suportnya buk
Hmm....Luar biasaterkadang kita juga mersa belum punya ide...tapi dengan menuliskan apa yang kita rasakan...berrti kita sudah " menulis "lanjut Buk....salam literasi...
terima kasih buk, salam juga