RINDUKU AKAN HUJAN (Tantangan hari ke 104)TantanganGurusia
Matahari begitu terik
Panas menyengat bak lebah yang mengeluarkan racunnya
Ku berjalan tertatih mencari keteduhan
Diantara rimbun pepohonan yang ada di sepanjang jalan
Kuterdiam, merasakan panas yang membakar kulitku
Menikmati setiap butiran peluh yang keluar dari keningku
Terima kasih tuhan
Kau telah ciptakan panas karena sinar matahari
Kau ciptakan panas dari bara api
Namun tak lupa pula kau ciptakan embun penyejuk hati
Embun? hanya bayanganku saja
Karena saat ini embun telah menyembunyikan wajahnya
Seolah malu untuk bertatap muka
Karena panas telah merajalela
Hujan, kau telah turun kemuka bumi
Menciptakan butiran-butitan embun bak permadani
Yang menjadikan dahan dan ranting terhiasi
Sehingga begitu indah dan mendatangkan kedamaian di hati
Hujan, deras aliran airmu
Telah menebarkan kesegaran keseluruh alam semesta
Membuat tanah yang ku pijak tertawa
Menyambut dengan rasa suka cita
Desiran angin menyapa wajahku
Setia menemani setiap babak-babak anganku
Membayangkan jika air betul-betul mengguyurku
Namun sayang, ternyata hujan hanyalah sebuah lamunanku
Rinduku padamu begitu berat
Seolah-olah seperti sudah tak kuat
Menahan segala panas yang sangat menyengat
Karena ingin segera melepas rasa penat
Hujan, ulurkan tanganmu tuk menjangkau kami
Jangan biarkan kami sendiri
Meratapi kekeringan di hati
Karena kerinduan yang telah menggerogot jiwa kami
Banyuwangi, 14 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar