Tahun ini sudah enam lebaran, engkau meninggalkan kami semua. Kami rindu dengan semua nasihat-nasihatmu, rindu dengan kesabaranmu, keteduhan tatapanmu, lembutnya suaramu, kewibawaan dirimu, kesahajaanmu, ketulusanmu, sifat qonaahmu, dan segala apa yang ada pada dirimu.

Bapak, walau sudah enam tahun engkau tidak bersama kami, tapi rasanya engkau masih bersama kami, menemani setiap langkah dalam hari- hari kami. Bapak, kami sangat merindukanmu, tapi kerinduan ini tidaklah dapat terobati hanya dengan rasa yang ada dalam dada kami, kita harus bertemu. Namun kami sadar bahwa tidaklah mungkin jika kita ingin bertemu, karena engkau telah menghadap kepada sang pencipta seluruh alam, yang bisa kami lakukan hanyalah selalu berdoa semoga kita nanti dipertemukan di syurganya Alloh Swt. Amiin

Bapak, kesabaranmu memberikan contoh sekaligus dampak yang luar biasa bagi kami, dengan kesabaranmu itulah, saat ini kami mampu menjadi orang-orang yang senantiasa bersyukur dengan apa yang telah Alloh berikan kepada kami. Kesahajaan dan wibawamu membuat kami menjadi orang-orang yang mampu menghadapi masalah dengan bijak. Sifat qonaahmu, memberikan contoh kepada kami supaya kami tidak menjadi orang yang sombong dengan apa yang kami raih saat ini.

Bapak, kerinduan ini seperti membuncah memenuhi rongga-rongga dada kami, mengalir di setiap denyut nadi kami dan di setiap hembusan nafas kami.

Di hari yang fitri ini kami selalu berdoa supaya engkau akan di tempatkan di syurganya Alloh Swt, dan doa-doa kami selalu menyertaimu di setiap hari-hari kami, supaya Alloh senantiasa mengampuni segala dosa. inilah salah satu cara kami untuk melepaskan kerinduan padamu bapakku.