Suara deru motor itu sungguh memekakkan telinga, orang-orang yang sedang tidur dengar terpaksa harus terbangun, orang-orang yang sedang melamun juga tersadar, orang yang sedang bekerja harus berhenti juga, anak-anak yang sedang belajar juga terganggu, itulah suara motornya Yuda.

Seperti biasa Yuda berangkat sekolah dengan menggunakan motor yang suaranya mengundang perhatian orang-orang yang ada di sekitar, jika di peringatkan tidak bisa, malah menjadi-jadi, tapi jika dibiarkan tidak mengerti, memang dasar Yuda, bukan Yuda namanya kalau tidak seperti itu.

Yuda adalah anak sekolahan yang masih duduk di bangku SLTA, dia adalah anak yang terlahir dari keluarga kaya, jadi mungkin saja wajar jika dia berprilaku seperti itu, tanpa memikirkan orang lain, apakah terganggu ataukah tidak.

Namun sebenarnya sikap seperti itu merupakan pelarian dia, selain itu karena tidak ada yang mengingatkan di rumah, sehingga jadilah anak muda yang melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya. Di sekolah Yuda termasuk anak yang lumayan cerdas, jadi meskipun sikapnya demikian, tetapi pada pelajaran sebenarnya memperhatikan, sehingga banyak anak-anak cewek yang mengidolakan dia.

Ada satu perempuan yang mengidolakan dia, tetapi dia tidak pernah menunjukkan kekagumannya terhadap Yuda, dia hanya memperhatikan dari jauh, sedangkan Yuda bersikap bak seorang raja yang banyak permaisuri dan penggawa istana, di puja dan di elu-elukan.

Perempuan itu bernama Melati, mereka berdua satu kelas, tetapi melati merupakan anak yang terlahir dari kelurga yang kurang mampu, sehingga seolah-olah dia merasa minder dengan keadaannya, padahal sesungguhnya dia juga termasuk anak yang cerdas juga, namun Melati tidak berani mengeksplor dirinya, dia hanya berada di balik-balik buku yang ada di perpustakaan ataupun buku-buku yang dimilikinya.

Kisah mereka bukanlah kisah seperti yang ada di cerita dongeng-dongeng, dimana tokoh utamanya akan bersatu di ending cerita dengan cepat. Kisah mereka adalah kisah yang antara tokoh utamanya tidak pernah ketemu, seperti realita kehidupan, tidak ada sesuatu yang menyenangkan datang secara tiba-tiba ataupun sesuatu yang dinginkan pasti akan tercapai.

Pagi itu anak-anak sedang apel di halam sekolah mereka, karena ada pengumuman yang di sampaikan dari pihak sekolah, terkait dengan akan dilaksanakannya ujian tengah semester, seperti biasa juga Yuda akan bergaya mentereng dengan segala keperluannya yang tercukupi, meski sebenarnya sikap seperti itu adalah memang di sengaja Yuda, supaya dia di tegur dan dimarahi, karena di rumah tidak ada yang memperingatkan ataupun memarahi Yuda( mendidik untuk kabaikan), orang tuanya sibuk bekerja, sehingga jadilah Yuda anak yang haus akan perhatian. (BERSAMBUNG)