SORE CERIA (Tantangan hari ke 67)TantanganGurusiana
Di bulan Ramadhan seperti sekarang ini, memang memberikan warna tersendiri bagi kehidupan masing-masing orang yang menjalankan, dan secara umum nuasa Ramadhan sangat menyejukkan hati, tetapi bagi keluarga Pak Budi tidak hanya sekedar menyejukkan hati, tetapi melebihi itu bahkan Pak Budi sendiri tidak bisa mengungkapkan seperti apa ia rasakan.
Keluarga Pak Budi adalah keluarga yang sederhana, tetapi dengan kesederhaan tersebut, ternyata mendatangkan kebahagiaan yang luar biasa, apalagi saat ini Pak Budi sudah memiliki seorang anak yang sangat cantik. Pernikahan Pak Budi lumayan lama belum di karunia seorang anak, sekitar ada 10 tahun, tetapi di tahun ini Pak Budi bisa merasakan nikmatnya bulan puasa bersama keluarga kecilnya, berbagai makanan disiapkan oleh sang istri, sedangkan si kecil berada di pangkuan Pak Budi sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Pak Budi merasa sangat bahagia, karena yang diimpi-impikan sudah terwujud di tahun ini, di berikan amanah oleh Alloh dengan dikaruniai seorang putri. Naira nama anak Pak Budi, dia adalah seorang anak kecil yang lincah, umurnya masih belum genap 1 tahun, tapi dia termasuk anak yang sangat aktif. Dengan keaktifan Naira, Pak Budi merasa sangat senang, karena Pak budi bisa bermaian- main bersama dengan anaknya.
Sore itu keluarga Pak Budi kedatangan tamu, saudaranya yang rumahnya di luar kota, datang bersilaturrahmi ke rumah Pak Budi.
“Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikum Salam”, jawab Pak Budi seraya menyambutnya penuh dengan kebahagiaan.
“Mari silahkan masuk”! sambungnya
Saudara Pak Budi datang bersama istri dan kedua anaknya, yang pertama berumur 5 tahun, dan yang ke dua berumur 3 tahun, mereka anak-anak yang manis.
Suasana rumah Pak Budi menjadi ramai, suasana seperti itu tercipta karena mereka bersama-sama bercengkrama, di selingi dengan canda tawa, mereka menceritakan masa kecil masing-masing, ada hal tidak terlupakn dari masa kecil mereka, yaitu saat mereka mandi di sungai tanpa izin terlebih dahulu pada orang tua, akhirnya mereka di kejar sama bapak mereka di suruh pulang, karena takut dengan bapaknya sampai-sampai mereka lari pulang tanpa menggunakan pakaian. Jika ingat hal itu mereka menjadi tertawa sangat keras, hanya karena ingin berenang di sungai bersama teman-teman yang lain, mereka harus ngumpet-ngumpet terlebih dahulu.
Kebersamaan seperti itu jarang-jarang terjadi, apalagi pada saat bulan puasa. Mereka sangat senang dengan kesempatan yang ada, sehingga mereka bisa melepas kangen antar sesama saudara, sore itu betul-betul sangat menyenangkan.
Waktu berbuka pun akhirnya sudah tiba, mereka bersama-sama menyantap makanan yang sudah disediakan oleh istri Pak Budi, dengan rasa syukur yang tak terhingga, mereka menikmati makanan tersebut dengan perlahan-lahan, tanpa menunjukkan sikap tergesa-gesa.
Namun sebelum menikmati hidangan tersebut, mereka melaksanakan sholat maghrib berjamaah dirumah Pak Budi, baru kemudian makan bersama. Semoga dengan makanan yang di ada di hadapan mereka, membawa keberkahan, doa Pak Budi, yang lain mengamini doa tersebut.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar