Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia di seluruh dunia, baik itu pendidikan informal, non formal ataupun formal, tetapi ternyata tidak semua orang tua bisa memberikan pendidikan kepada anak-anaknya sendiri, padahal sekolah yang pertama bagi seorang anak adalah keluarganya.

Hal ini terbukti semenjak terjadinya penyebaran virus corona di berbagai negara, yang dampaknya sungguh luar biasa, karena sebagian besar mobilitas kehidupan /aktifitas manusia menjadi terhenti, salah satunya pada dunia pendidikan.

Dengan adanya keputusan bahwa pembelajaran di laksanakan di rumah, menjadikan sebagian orang tua berpikir, seperti apa pembelajaran di rumah? Pembelajaran di rumah ternyata memanfaatkan fasilitas yang ada yaitu pembelajaran secara online(melalui WA)

Pemikiran seperti itu muncul pada sebagaian orang tua yang mempunyai anak yang masih masa pendidikan, terlebih-lebih orang tua yang mempunyai anak yang masih belajar di tingkat TK, meski TK tidak termasuk pada sekolah formal, tetapi pembelajaran di dalamnya sangat membantu perkembangan anak,mulai dari mengenal nama-nama gambar sampai dengan mewarnai gambar, masih banyak lagi yang di perkenalkan pada anak oleh seorang guru TK.

Setiap orang tua pasti merasakan dan mengetahui bahwa yang namanya seorang anak jika mau belajar harus di sanjung terlebih dahulu, dan masih banyak lagi rayuan-rayuan yang dilakukan supaya anak mau belajar ( atau belajar sambil bermain). Kenyataannnya tidak semua orang bisa melakukan itu semua, sedangkan guru TK bisa melakukannya.

Hal ini bisa saya ketahui dari cerita beberapa orang tua yang anaknya masih sekolah TK di lingkungan rumah saya. Mereka bercerita bahwa setiap pagi akan mendapatkan WA dari bapak/ibu guru, WA tersebut berisi tentang pembelajaran setiap harinya, mulai mewarnai gambar dan menebali huruf, tapi ternyata tidak mudah mengajak anak-anaknya untuk mewarnai gambar yang ditugaskan, bisa seharian untuk merayu mereka supaya mau mengerjakan tugas dari bapak ibu guru di hari itu, tetapi guru TK bisa mengajak mereka untuk mewarnai gambar dan lain-lainnya dalam waktu yang tidak lama. Mereka menunjukkan kekagumannya pada guru TK/RA, dan juga salut dengan apa yang telah mereka lakukan.

Mendengar cerita mereka saya tersenyum dan mengatakan “IYA”, memang benar, hebat sekali guru TK dan tidak mudah untuk menjadi seorang guru TK. Apa yang mereka ceritakan juga pernah saya rasakan waktu anak saya masih berada di sekolah TK, meski pada waktu itu tidak ada WA, tetapi ketika belajar di sekolah anak saya mau mewarnai gambar, kalau di rumah tidak mau sama sekali. Salam hormat untuk guru TK/RA.