Siti Muslikhah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Bersahabat Dengan Debu

Debu, bukanlah hal yang aneh bagiku. Sebagai seorang biker sejati , debu sudahlah menjadi sahabat yang menemani derap roda kami. Sebisa mungkin ku minimalisir efek buruknya dengan masker ataupun kaca mata, namun partikelnya yang sangat kecil masih mampu menembus benteng pertahanan masker ini.

Kepul asap truk dengan muatan yang membumbung tinggi menambah pekat udara yang kami hirup. Apalah daya hanya ini jalan yang bisa kami lalui untuk sampai kesekolah, lokasi tempat kami berbagi cerita dan cita dengan anak – anak muda generasi bangsa Indonesiaku tercinta.

Kusyukuri nikmat sehat yang selalu Allah limpahkan. Seandainya tubuh ini buatan Cina maka sudah luluh lantaklah ia dibuatnya. Deraan racun yang terakumulasi dari debu jalanan dan pembakaran bahan bakar gas yang setiap hari kami terima, membuat badan ini terhuyung juga. Namun kami harus bertahan, dan jadikan debu sebagai teman. Keceriaan anak – anak disekolah dalam menyambut kedatangan kami, sedikit banyak memberi kami tambahan energi dan amunisi untuk berdamai dengan keadaan.

Tak ada yang dapat aku persalahkan, akan debu yang kuantitasnya semakin bertambah. Bukan pula Karena bertambahnya penggalian pasir disekitar kami, ataupun ekstrimya cuaca di daerah kami. Namun kadang debu ini menyiksaku, diantara himpitan tuntutan pekerjaan, kepulan debu yang mengelun bak lokomotif keretapun harus ku terjang.

Cianjur, kota kecil yang tengah berbenah. Kota tempat ku mengabdi dalam satu decade ini. Banyak sudah yang berubah dari wajahnya. Namun sayang, tak semuanya terjamah .

Salut! Adalah kata yang tepat untuk mereka, para pekerja tambang yang tiap hari bergelut dengannya. Bagi mereka debu yang mengepul dari kendaraan adalah pundi pundi rupiah yang dinanti keluarga, pengisi periuk dan tumpuan harapan untuk masa depan.

Tak pantas rasanya mengeluh, beban kerjaku tak berpanas peluh. Satu impianku, menjadi Guru yang mampu memberi warna dalam hidup anak didikku. Kucoba meraih itu melalui program “Satu Guru Satu Buku”. Kan ku buktikan, Debu bukanlah penghalang.

Penulis adalah peserta kelas SAGUSABU Cianjur.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ibu, ....tulisannya sarat dengan motivasi untuk kita sebagai guru, Salam

26 Aug
Balas

Betulkah... Duh... Janten isin.... :)

26 Aug

Waah sudah setor... keren Ceu, hayu ah semangat nulis.

26 Aug
Balas

Where is yours..?

26 Aug

Setuju...apalagi musim kemarau

26 Aug
Balas

Berarti kita d belahan dunia yg sama yah bu...

26 Aug

Semangat! tetaplah hebat demi siswa kita

26 Aug
Balas

I am nothing but you... Mam....

26 Aug

Subhanallah we lah, pokona mah muantaf

27 Aug
Balas

Diajar oooom....

27 Aug

Diajar oooom....

27 Aug

Itu nota bene yang katanya "dekat kota" apalagi saudara kita nan jaih disana... Semangat kawan

27 Aug
Balas

Siap... Komandan..

27 Aug

Dengan adanya hambatan sang debu tidak membuat patah semangat menjalankan tugas. Semoga berkah serta dapat mencetak peserta didik yg sukses dunia akhirat. Aamiin.

27 Aug
Balas

Debu nya sudah jd sahabat bu Sri... Semangaaaaat....

27 Aug

Dengan adanya hambatan sang debu tidak membuat patah semangat menjalankan tugas. Semoga berkah serta dapat mencetak peserta didik yg sukses dunia akhirat. Aamiin.

27 Aug
Balas

Deru debu... menderu melibas abu.

27 Aug
Balas

Dari bahasanya ketahuan deh Angkatan tahun berapa... :)

27 Aug



search

New Post