Ketika Nahkoda harus Ikut Tenggelam Bersama Kapalnya
Tak ada prajurit yang salah.... Ah benar sepertinya, sebagai sebuah pimpinan kegiatan aku harus bertanggung jawab atas semua resiko yang timbul. Resiko sukses Dan di puji atau resiko Gagah total Dan di caci.
Memang bukan salahku, namun nurani ku berkata " Jangan Kau salahkan orang lain". Berusaha jadi penengah di sebuah pusara konflik bukanlah hal yang mudah. Ah seandainya aku menyerah... Ku sebut saja siapa yang salah, namun apakah hal itu bisa merubah kenyataan yang terlanjur terjadi.
Marah, kesal Dan rugi... Mungkin itu yang mereka rasa... Aku? Sesal, kecewa, serba salah, menyalahkan diri sendiri....
Rasanya tiap pribadi disana terhujam menghakimi. Aku Yakin, sang pembuat salah pun merasakan sesal yang sama, kecewa yang sama, Dan rasa bersalah yang tak kunjung sirna.
Duh.... Mendelegasikan sesuatu itu bukan hal yang mudah. Namun tak mampu ku pikul semua sendiri.
Maaf, beribu maaf Teman..... Kan ku ambil tanggung jawab ini....
Ketika sang Nahkoda harus tenggelam bersama Kapalnya....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar