Ibuku Madrasah Pertamaku
Tantangan Hari ke - 347
#Tantangan Gurusiana HARIIBU
Ibuku Madrasah Pertamaku
Hari ini 22 Desember diperingat sebagai hari ibu. Semua orang segala kalangan membicarakan tentang hari ibu. Mulai dari pejabat, konglomerat, pelajar maha siswa dan semua khalayak. Dengan berbagai cara mereka ingin mengucapkan dan membahagiakan ibunya. Mulai dari yang sangat sedehana sampai pada acara yang cukup mewah, tergantung kemampuannya masing-masing.
Membahas kebaikan seorang ibu tak akan ada habisnya. Apalagi saya ketika mau menulis tentang ibu, pasti air mata tak terasa terus mengalir. Deras semakin deras sampai membasahi pipi dan kerudungku bagian depan. Semakin banyak kutulis tentang ibu semakin banyak kucuran air mataku. Semakin aku bendung semakin kuat terjangan air mataku.
Kini sudah genap dua tahun kepergian ibuku tercinta. Tak ada lagi kesempatan untuk membelikan buah-buahan kesangannya. Tak bisa lagi mengantarkan sebungkus makanan kesukaannya. Tak ada lagi langkah bahagia mencari sesuatu yang ibu inginkan. Ya, akan menjadi kebahagiaan tersendiri jika bisa memenuhi segala keinginan dari ibu. Apapun dan kemanapun akan kucari sampai menemukan sesuatu yang dia inginkan.
Namun, sekarang tidak lagi seperti dulu. Hanya doa dan doa yang selalu terucap pagi siang dan malam. Kebahagiaan seorang ibu jika melihat anaknya bahagia. Rajin ibadah, selalu taat pada Allah dan Rasulnya. Tak pernah meninggalkan ibadah terutama menjaga sholat. Baik sholat wajib atau pun shalat sunah misal Shalat dhuha, tahjud dan amalan sunah yang lain. Seorang ibu akan bahagia dan merasa dia sukses mendidik anaknya . Jika setiap hari selalu melantunkan ayat-ayat Alquran. Berprilaku dengan hiasan akhlak mulia, dermawan dan suka menolong yang lain. Pasti ibu akan bangga. Bukan segunung emas, setumpuk harta yang dia harapkan. Bukan sejagat jabatan dan mobil mewah. Tapi hati yang mulia
Ibuku adalah madrasah pertamaku. Beliau yang mengajri aku mulai dari belajar berbicara, belajar makan dengan doa-doanya, belajar merangkak berjalan dan lari. Melantunkan ayat- ayat Alquran, mengeja huruf hijaiyaah. Belajar sholat dari takbir sampai salam, bahkan sampai dzikir dan doa-doa usai shalat. Belajar hidup dengan orang lain. Belajar menghargai waktu dan belajar bagaimana menghadapi pait getirnya kehidupan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ibu memang madrasah pertama bagi putra-putri nya. Doa terbaik buat ibunda kita