Nasihat Bunda untuk Nanda Tercinta (bagian 2)
Nasihat Bunda untuk Nanda Tercinta
Pekerjaan Bu Ramsi untuk memijat tidak dilakukan setiap hari. Tergantung dari panggilan orang yang membutuhkan jasa pijat. Bu Ramsi kadang juga membantu membuat kue. Apapun pekerjaan selalu dikerjakan oleh Bu Ramsi, beliau tidak pernah menolak pekerjaan. Tak pernah terucap rasa mengeluh dari bibirnya. Beliau selalu bersyukur masih mampu bekerja, yang penting bagi Bu Ramsi pekerjaan itu halal dan bisa membawa pulang uang. Biaya sekolah dan biaya kehidupan diharapkan jangan sampai telat. Bu Ramsi pergi pagi dan kadang pulang sampai malam hari.
“Nak, duduklah dekat ibu” kata Bu Ramsi seraya memanggil kedua putranya.
“Baiklah ibu,” jawab kedua putranya mendekati Bu Ramsi yang duduk di ruang tengah.
“Ibu dan ayah mengharapkan kalian berdua menjadi orang yang berguna bagi banyak orang, kehidupanmu harus lebih baik dari ayah dan ibu” kata beliau.
“Ingat ya, jangan lupa mendirikan shalat sesibuk apapun kalian, jangan sampai meninggalkan shalat. Ya terutama shalat lima waktu yang harus dikerjakan. Usahakan dan biasakan melaksanakan shalat di awal waktu. Kalau kalian secara istiqomah medirikan shalat wajib di awal waktu, maka kalian akan merasakan hikmah yang sangat besar. (bersambung )
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sebuah nasehat yang sangat bagus dari seorang bunda utk ananda tercinta. Di tunggu lanjutannya