Tantangan Gurusiana hari ke-21. Awan Cinta Persahabatan (bagian 3).
AWAN CINTA PERSAHABATAN
OLEH : SITI NAFI’AH, S. Ag, M. Pd. I
Hari itu, setelah Vina kirimkan nomor whatsapp pada Awan, dia sudah tak berpikir apa yang akan Awan lakukan, apa yang akan Awan tanyakan. Semua tertutup dengan keacuhan Awan saat meninggalkan Vina tanpa pesan, tanpa tau kejelasannya dimanakah dia berada, dengan siapa atau apa yang dia lakukan. Waktu menunjukkan pukul 14.00, jam pulang telah tiba, dan Vina beranjak dari ruang perpustakaan menuju tempat parkir untuk mengambir motornya dan bergegas pulang, karena si kecil pasti menunggunya. Sebuah notifikasi panggilan whatsapp terdengar dan Vina menghentikan langkahnya membuka tas dan mengambil gawainya. Panggilan dari nomor yang tersimpan dalam kontaknya, membuat Vina agak ragu menerimanya. “Mungkinkah ini Awan?”, Tanya Vina dalan hati. Digeseknya gawai tanda menerina panggilan suara, “Hallo…Assalamualaikum”, sapa Vina. “Waalaikum salam…”seseorang menjawab, dan..suara itu..adalah suara yang sudah tak terdengan lagi olehnya sejak 5 tahun terakhir. Vina menguatkan hatinya untuk melanjutkan telponnya..dan bertanya “Ini siapa?’’..tanya Vina meski dia sudah tau. “Vin…aku Awan, kamu apa kabar?”. Vina menjawab “Ooh..iya wan..aku baik, kamu apa kabar?” Tanya Vina balik. “Vin..aku mau minta maaf, aku baru dengar kabar kalau Agus meninggal, benarkah seperti itu?”, Tanya Awan menggebu. Vina menjawab dengan singkat, “Iya…mas Agus meninggal karena kanker otak”. “Vin…aku belum sempat minta maaf pada Agus, reuni kemarin aku gak bisa pulang, karena kerjaan kantor tak bisa aku tinggalkan”, Awan kembali menerocos dengan ungkapannya. “Aku pingin banget meminta maaf pada Agus, atas kisah tersembunyi kita” kembali Awan mengungkapkan keinginannya.
Air mata Vina tak tertahan lagi, dia berlari ke ruang tamu kosong di depan tempat parkir. Pikirannya kembali melayang pada kisahnya dengan Awan, kisah yang tak disangka Vina akan begitu membekas dihatinya, bahkan sampai setelah Vina memutuskan untuk menikah. Awan adalah sahabatnya, juga sahabat Agus sejak SMP sampai SMA. Tiba-tiba Vina seperti mendapat kekuatan yang maha dahsyat untuk mengungkapkan pada Awan. “Wan..apa kamu bilang?..minta maaf pada Agus?? Yang harusnya kamu minta maaf itu padaku wan..kamu begitu saja meninggalkan kisah kita tanpa kata, tanpa sebab. Surat-suratku tak pernah kau balas, kau tak katakan padaku dimana kamu berada?, dan itu semua kau lakukan setelah saat itu..saat aku bingung dengan sikap-sikapmu, saat aku bingung dengan perasaanmu, juga perasaanku padamu. Kamu jahaat…”, ungkapan Vina seperti tak tertahan lagi, sakit hatinya, kebingungannya akan Awan yang selama ini dia pendam seolah kembali menemukan jalan untuk meluapkannya.
(Bersambung)

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Bum ditunggu lanjutannya.
Terimaksih bu..
Lanjut gak ya?
Tak sensor kok
Lanjut buuu.... !!!
Terimakasih
Tulisan yg keren Bu...
Terimakasih bu ana..