Siti Nur Asiyah

Penulis lahir di Kediri , ia pernah belajar di MI Roudlatut Tholabah Kranding Mojo selama enam tahun, lalu di MTs. Sunan Kalijogo Kranding Mojo tiga tahun, yang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Inna lillahi wainna ilaihi rojiun bapak ,,,

Inna lillahi wainna ilaihi rojiun bapak ,,,

Kamis 11 Februari aku mendapatkan kabar bahwa bapak sakit, aku tak bisa langsubg pulang, karena aku harus ceklok yang tak bisa kutinggalkan, apalagi statusku yang masih capeg, sehingga aku baru bisa pulang hari sabtu jam 12.30 setelah ceklok, dan aku kembali lagi hari senin sore, karena selasa pagi harus ceklok.

Bukan suatu yang mudah bagiku untuk segera bisa sampai rumah, karena jarak rumah bapak dengan tempat tugasku sekitar 85 km an, ditambah lagi perjalanan bertiga dengan suami dan sikecil. Alhamdulillah akhirnya bisa sampai di rumah bapak sekitar jam 16.00 an.

Sesampai di rumah bapak, bapak masih terlentang berselimut sarung yang dipakaikan pampers dengan nafas yang terengap2 karena sesaknya yang kambuh, bapak ,,, semoga engkau kuat menahan sakitmu ini, semoga Allah segera menyehatkanmu agar engkau bisa menikmati gurihnya nasi lagi, sejak rabu lalu bapak sudah makan jenang tepung. Aku berusaha selalu tidur di sebelahnya agar jika bapak kesulitan nafas bisa membantu dengan mesin uap yang ada, dikarenakan musim pandemi tak ada dokter yang bisa diundang.

Senin aku kembali ke tempat tugas agar selasa tidak ketinggalan ceklok, ternyata di tengah perjalanan hujan, akupun berteduh 3 kali karena membawa si kecil, meskipun akhirnya kami bertiga memutuskan terus berjalan disaat hujan, kamipun sampai di kontrakan pada jam 16.00 WIB.

Rencana setelah ceklok siang kami bertiga pulang ke rumah bapak lagi, namun karena kesehatan kami belum 100% akhirnya kami memutuskan pulang diundur hari sabtu setelah ceklok sembari kesehatan pulih kembali. Hari-hari kuhabiskan dengan membuat perangkat pembelajaran sedikit demi sedikit, meskipun sebenarnya dalam hati ini selalu terbayang keadaan bapak yang sedang terbaring sakit di rumahnya.

Setiap hari aku selalu menanyakan kabar bapak lewat nomor wa adik yang merawat bapak di rumah, alhamdulillah pada malam kamus bapak mulai bisa mengangkat badannya sendiri (misek - b.jawa), senangnya kami bukan main, aku mulai meneruskan membuat perangkat lagi, agak lega rasanya, dengan rencana akan membelikan obat yang lebih cocok untuk bapak saat kami pulang nanti.

Jum'at pagi jadwalku wfh, sehingga aku mengirim tugas lewat wa dan lanjut membuat perangkat lagi sampai siang. Sikecil main di rumah depan dengan ayahnya. Saat aku serius di depan laptop aku tak memegang hp, setelah butuh data baru aku membuka hp pada jam 11.27 ada 11 panggilan tak terjawab dari nomor yang berbeda, langsung saja aku telpon balik, kabar duka, innalillaahi wa inna ilaihi roojiuun,,, bapak ,,, telah dipanggil sang khaliq untuk menghadap, saat itu pula sikecil pulang di kontrakan untuk ambil mainan, aku yang gugup langsung saja bilang ,"nduk, ajak ayah pulang ada telpon dari uti". Setelah ayahnya pulang kamipun lanlsung tata-tata untuk pulang secepatnya, kami berangkat jam 12.00 WIB. Kami hanya bisa jalan dengan satu niat "agar bisa cepat sampai rumah bapak" Alhamdulillah kami sampai pada jam 13.45 WIB.

Bapak sudah berada di dalam keranda, saat kami sampai langsung jenazah diberangkatkan. Aku tidak ikut ke makam, aku menghibur diri agak air mata tak keluar seperti di jalan tadi. Aku takut orang lain ikut sedih. Aku juga tak ingin menghambat jalan bapak.

Terimakasih bapak atas jasamu membesarkanku selama ini. Dan aku minta maaf jika selama ini anakmu ini belum bisa membahagiakanmu, karena jarak mungkin aku tak bisa selalu berada di sampingmu. Kini engkau sudah berada di alam yang berbeda, aku tak lagi bisa mencium tanganmu, tak bisa lagi aku bercanda denganmu, tak bisa lagi aku berjamaah bersamamu.

Keseharianmu yang selalu sabar menghadapi setiap ujian, qonaah dalam setiap keadaan, pohon kelapa yang menjadi saksi perjuanganmu dalam menafkahi keluarga, bekas panjatan kaki selangkah demi selangkah untuk memetik buah kelapa milik tetangga, upah seberapapun engkau terima dengan penuh lapang dada, bahkan engkau ikhlas engkau makan tanpa lauk hanya sayur blendrang dan sambal saja demi anak-anakmu agar bisa menikmati bangku Madrasah ibtidaiyah dan tsanawiyah hingga aliyah. Semoga anak-anakmu bisa meneladanimu, aamiin.

Sangat teringat olehku saat aku berpamitan, selalu engkau ucapkan ,"luputku ya, wong tuwek akeh salahe nduk, ngati-ati mugo2 slamet teko enggon" (ucapan maaf ). Padahal engkau tak punya salah, mungkin bapak merasa umurnya sudah banyak, hingga saat bapak bilang seperti itu, air mata kadang memaksa untuk keluar, namun segera kutahan agar tak dilihat orang lain. Seperti saat aku menulis tulisan ini, aku tak kuasa menahan air mata, tulisan ini aku tulis berhari-hari, tak bisa kutulis dalam sekali waktu, karena air mata yang belum bisa diajak kompromi. semoga engkau bahagia di alam sana bapak, kami sekeluarga hanya bisa mendoakanmu dari sini, dari alam yang berbeda.

Salam literasi

Semoga bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Bismillah allahumaghfirlahu warhamhu wa afihi wa'fuanhu, semoga yang ditinggal sabar dan ikhlas Aamiin

02 Mar
Balas

Aamiin,,, Terimakasih bu,

02 Mar

Innalilahi wa innailaihi roojiuun allahumaghfirlahu warhamhu waafini wa'fuanhu. Semoga bapak khusnul khotimah

03 Mar
Balas

Aamiin,,, Inggih bund,Terimakasih, Salam literasi

03 Mar

Innalilahi wainnailaihi rojiun, sabar ya buni

01 Mar
Balas

Iya bund,,Terimakasih ,,,

02 Mar

Iya bund,,Terimakasih ,,,

02 Mar

Innalilahi wa innailaihi roojiuun. Mugi2 Bapak husnul khatimah. Nderek belasungkawa nggih, Bu.

02 Mar
Balas

Nggih bu,,Terimakasih,,Aamiin,,

02 Mar

Semoga beliau Husnul khotimah. Doa anak dinanti,

02 Mar
Balas

Inggih bu, aamiin,,,Terimakasih,,,

03 Mar

Innalillahi waainnaillaihi roji'un.Smoga Bpk husnul khotimah.Kelg yg ditinggalkan diberikan kesabaran & keikhlasan...Aamiin YRA.

02 Mar
Balas

Aamiin,,, Inggih bu,Terimakasih,,,

03 Mar

Turut berduka cita ya Bu, semoga Alm Husnul khotimah. Semoga keluarga yang ditinggalkan bersabar. Salam kenal izin follow..sehat sekeluarga

01 Mar
Balas

Inggih bund, Terima kasiih,,Aamiin,,,Salam kenal kembali ,,,

02 Mar

Untuk bapak, selamat beristirahat, semoga tempatnya beristirahat kini, adalah tempat yang lebih baik dari dunia ini.

01 Mar
Balas

Aamiin,,,Iya bund,, Aamiin,,, Terimakasih ,,,

02 Mar



search

New Post