Oleh Siti Nur Asiyah,S.Pd.I

Minggu itu adalah awal dari bulan ramadhan. Si Ijah juga ikut berpiasa. Karena hari minggu biasalah anak-anak bermain ke rumah temannya. Dengan riang si Ijah bermain rumah-rumahan yang terdiri dari meja dan jarit. Jarit ditaruh di sekeliling meja. yang kemudian meja tersebut dijadikan sebagai kamar tempat bermain. Mulai dari permainan boneka, bungkar pasang hingga potongan lidi. Mereka bermain dengan tak memperdulikan waktu.

Saat mereka mendengar suara adzan dhuhur pukul 13.00 WIB sontak si ijah teringat akan sesuatu. Melihat wajah  si Ijah temannyapun penasaran. Ada apa gerangan,. Si Ijahpun ingin pulang. Namun dihentikan oleh temannya. "Sholat dhuhur disini saja, pulang agak nanti aja sembari menunggu sinar matahari agak redup". "Okelah kalau begitu", kata si ijah.

Selesai sholat dhuhur ala anak-anak MI kelas satu,  merekapun bermain kembali. Sambil ngobrol ngobrol, karena masih penasaran dengan ekspresi wajah si ijah tadi. Ia bilang "owh!!! Telat", Rupanya ia berniat puasa mbedug alias puasa setengah hari, berhubung jam 12.00 sdh lewat akhirnya si ijahpun menjadi kuat puasa satu hari penuh. Horeeee! Sorak si ijah.

Salam literasi