Aku dengan Belenggumu (1)
Hujan beberapa hari ini membuatku harus menahan sabar, sebagaian besar mereka absen dengan alasan rumah kebanjiran.
Kurang apa, video motivasi yang susah payah aku cari dan download rasanya tidak ada artinya.
Tepuk tangan dan rasa kagum hanya sebatas ketika video diputar saja.
“Ibu Ina izin dulu ya Bu, rumah kebanjiran.” Chat yang aku terima.
Tidak berakhir pada satu chat saja, lebih 10 dari mereka meminta izin dengan hal yang sama.
Hujan lebat menyisihkan rintiknya saja, aku memandang lurus kelas di depan majelis guru.
Mereka dengan suara bahagia bermain air yang turun dari atas langit.
Lelah rasanya aku memperingati mereka, suaraku bak angin lalu tidak diindahkan.
Helaan napas berat berulang kali keluar dari mulutku, rasanya aku berada alam yang berbeda dengan sekitarku.
Ramai, tapi aku merasa sendirian.
Suara tawa dari mereka siswaku yang bermain air hujan ditambah dengan tawa dari mereka teman sejawatku bermain di telinga memekakkan tapi aku merasa sendirian.
Tidak ada satupun dari mereka teman sejawatku yang memperdulikan perkataanku yang mengajak mereka untuk menghentikan mereka anak didikku bermain air hujan.
Kaki melangkah menuju satu Lorong yang memisahkan majelis guru dengan ruang pertemuan.
Lorong ini ditata indah sehingga bisa digunakan untuk lepas lelah bagi kami guru dan siswa.
Saat ini aku butuh melepaskan lelah dan beban di dada.
Kursi terbuat dari beton menjadi tujuanku, mendudukkan badan pada salah satu kursi.
Mataku masih menatap mereka, para siswaku yang masih asyik dengan bermain air yang turun dari langit.
Suara tawa mereka mengangguku, tapi apakan daya amaranku tidak mereka peduli.
Salah satu dari mereka cetakan baju pada badannya membuat mataku menjadi jengah.
Akhirnya aku berdiri lagi, menutup kepalaku dengan jaket parasut berjalan ke arah mereka.
Aku menarik salah satu dari mereka yang bajunya sudah menampakkan kaos dalam serta cetakan pakain dalamnya sudah meresahkan mata. (Bersambung)
#TantanganGurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar