Tantangan hari ke 29.11.2023

Riuh rendah suara dari ruang depan rumah yang sudah didekor sedemikian rupa oleh WO yang kami sewa.

Senyum tidak lepas dari bibir keriput Abah dan Emak, walaupun aku tahu mereka memendam kecewa karena Aku anak pertama mereka belum juga melepas masa lajangnya.

Ya, hari ini pernikahan adikku yang bungsu setelah adik keduaku menikah tiga tahun lalu dengan gadis pujaan hatinya.

Aku berusaha untuk terlihat baik – baik saja, walaupun ada luka yang mengangga di dada yang tidak bisa aku tepis karena sekali lagi orang yang aku sayangi terluka karena aku belum juga menemunkan jodohku.

Abah dan Emak sudah mentah – mentah menolak permintaan adikku bungsuku untuk menikah tahun lalu. Tapi tahun ini aku memaksa Abah dan Emak untuk menyetujui pernikahan mereka karena aku tidak mau adik bungsu di tinggal tunangannya atau mereka terlanjur dengan perbuatan dosa karena kelamaan bertunang.

Sedari kemaren teligaku sudah panas mendengar bisik – bisik saudara mara yang mengunjing karena belum juga menikah.

Ah, rasanya aku ingin mengatakan dengan lantang mengapa mereka mempertanyakan hak preogratif-Nya tentang jodohku.

Tapi tidak mungkin aku lakukan pada hari berbahagia adik bungsuku.

Ya Allah semoga aku kuat sampaikan acara pernikahan ini berlangsung.

***

Sekarang kedua mempelai bisa meminta restu keluarga yang paling tua.

Seakan diriku kaku ketika Adikku berserta suaminya meminta doa restu dariku, dengan perasaan yang bercampur aduk aku memberikan doa terbaikku untuk mereka.

“Bagaimana mau mendoakan orang lain sedangkan dirinya saja belum mempunyai suami.” Lagi – lagi aku mendengar selentingan kalimat yang menusuk hati.

Untung saja acara ini penuh dengan tangis haru sehingga mereka yang mengatai diriku tidak sadar kalau airmata yang keluar dari netraku adalah airmata luka karena perkataan mereka bukan karena haru adikku sudah menemukan belahan jiwanya.(Bersambung)

#TantanganGurusiana