SITI NURBAYA AZ

Guru SMA Negeri 2 Karimun. Masih terus mau belajar ...

Selengkapnya
Navigasi Web
MALAM TAKBIR (4)

MALAM TAKBIR (4)

Tantangan hari ke 15.04.2024

“Ayah kapal kita berangkat jam berapa.” Suara Indah anakku tidak sabar.

Sudah lebih setengah hari kami menunggu di pelabuhan dosmetik.

Karena tidak ada rencana, suamiku juga tidak memesan tiket kapal untung saja ada temanku yang bekerja dipelabuhan tapi kami terpaksa menaiki kapal terakhir menuju Karimun.

Sejak menunggu dari pagi tadi di mushola pelabuah tidak ada perbincangan yang terjadi antara aku dan suami.

Aku terlalu takut untuk bertanya keputusannya untuk pulang kampung halamanku untuk lebaran tahun ini.

Takut aku banyak bertanya, malah kami tidak jadi pulang ke Karimun.

Akhirnya suara pemberitahuan penumpang kapal dipersilakan naik ke kapal.

Aku bersorak dalam hati, akhirnya tahun ini lebaran di Karimun.

“Bunda, Atok sudah tahu kita datang?” pertanyaan anakku Indah.

Aku menepuk dahiku, karena sibuk dengan pertanyaan dalam hati sejak pagi aku sampai lupa memberitahu kepada Abah dan Mak tahun ini kami pulang lebaran ke Karimun.

“Ayah sudah memberitahu Atok, nanti Atok jemput kita dipelabuhan.” Suara suamiku menjawab pertanyaan anakku Indah.

Semakin riuh suara anak – anakku mendengar pernyataan Ayahnya termasuk aku yang menjerit kencang dalam hati.

Melewati poton dan berjalan lurus melewati ruang tunggu untuk mereka yang akan berangkat menuju keluar Karimun.

Menetes air bening dari sudut netraku ketika melihat sosok Abah yang melambai ke arah kami.

“Atok.” Lengkingan suara Indah dan Indar ketika melihat lambaianya tangan Abah ke arah kami.

Kedua anakku berlari menuju Atok mereka, aku mempercepat langkah rindu dengan Abah.

Giliranku meraih tangan Abah dan menciumnya, jika saja kami berada di rumah pasti aku sudah bersimpuh dan meletakkan kepalaku pada ribaan abah kebiasan tiap berjumpa dengan Abah dirumah.

Disusul dengan tangan suamiku mencium tangan Abah.

Kami beriringan berjalan menuju parkiran, melihat kedua anakku bahagia berceloteh bercerita dengan Atoknya ada rasa haru terselip di dadaku.

Sedari tadi aku mencuri pandang ke arah suamiku, bertanya dalam hati penyebab kami tidak balik ke Pekan Baru.

“Cucu Atok diam dulu, Ayah kalian ingin menjawab panggilan masuk dari HP – nya.” Suara ayah meminta anakku berhenti berceloteh ketika mendengar HP suami berbunyi.(bersambung)

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

15 Apr
Balas

Terima Kasih

16 Apr

Terima Kasih

16 Apr

Kewwreen

16 Apr
Balas

Terima kasih

16 Apr



search

New Post