Tantangan hari ke 16.04.2024

“Assalamualikum Umi, maaf tahun ini kami lebaran di Karimun. Di Pekan baru sudah banyak yang menemani Umi, sementara Abah dan Mak hanya kami. Abang Imran tidak bisa pulang karena mertunya sakit.” Jelas aku mendengar suara suamiku menjawab telepon dari Uminya di telepon.

Ya aku hanya berdua beradik saja, Lusa kemaren bang Imran memberi kabar mertuanya sakit, memintaku untuk menemani Abah Mak di Karimun.

Abangku selalu adil dalam menyambut lebaran sejak menikah setahun bersama Abah Mak setahun bersama mertua, hanya pandemic kemaren Abangku tidak pulang karena berdomisili di Tanjung Pinang, mertua abangku ada di Anambas.

Gengaman ditanganku melepas lamunan tentang keluargaku, senyum suamiku menghiasi pandangan ku ketika aku mengalihkan pandangan ke wajahnya.

“Bang Imran menelepon Abang dua hari lalu, untung Abang belum memesan tiket untuk ke Pekan Baru.

Maaf selama ini Abang terlalu ego, terima kasih sudah menjadi istri yang baik untuk Abang, tapi lain kali jika Abang ego tegur Abang.” Ucap Suamiku yang membuatku tercengang.

Abang yang diucapkan Abangku Imran sampai suamiku meminta maaf kepadaku.

Gengaman suamiku semakin erat di tanganku, sambil tersenyum kami mendengarkan celoteh Indah yang meminta Atoknya bertakbir setelah Ayahnya menutup panggilan dari Oma mereka.

“Tunggu selepas magrib, sebentar lagi juga takbir bergema dari masjid.” Ucap Abahku.

“Tak nak Indah mau dengar takbir dari mulut Atok.” Ucap Indah keras kepala.

Akhirnya Abah mengalah, gema takbir menjelang magrib terdengar dari mobil yang kami kendarai.

Suara Abah terus bertakbir, sementara tangan suami yang bebas dari stir mobil terus mengengam tanganku.

Takbir malam raya terdengar lebih awal dimobil yang kami naiki. Senyum tak lepas dari mulutku, begitu dengan celoteh Intan yang terus mengikuti atoknya bertakbir sementara Indar si sulung menyahuti takbir Atoknya sehinga alunan harnominasasi terdengar dari Atok dan Cucu.***

#TantanganGurusiana