SITI NURBAYA AZ

Guru SMA Negeri 2 Karimun. Masih terus mau belajar ...

Selengkapnya
Navigasi Web
PERBUKAAN APA? (1)
Dari google

PERBUKAAN APA? (1)

Tantangan hari ke 17.03.2024

Bumi bagai dibakar saja, sejak pukul sepuluh pagi sudah terasa haus.

Baru puasa hari ke tiga tapi rasanya panas seperti sudah diujung puasa saja.

Sepekan sebelum puasa, bumi masih dibasahi air bening yang jatuh dari langit, bahkan ada beberapa wilayah di Indonesia dilanda banjir.

Rasa gatal ditenggorokan mempertebal rasa panas akibat matahari yang membakar bumi.

Berulang kali aku melihat tatapan tidak senang dari teman – teman sekantor yang melihat aku berulang kali batuk.

Rasanya seperti penderit Covid saja, padahal aku sudah memakai masker untuk tidak menulari virus batuk kepada mereka.

Rasanya puasa tahun ini betul – betul menderita.

Seumur ingatanku tidak pernah batuk pada bulan puasa, apalagi aku bukan pencinta minuman dingin yang harus berburu air es ketika beduk magrib berbunyi.

Umur yang sudah bertambah, terpaksa mengurangi nikmat makan.

Kenyataan itu membuatku selalu menjaga pola makan.

Hari pertama puasa aku berbuka dengan minuman rendaman tiga biji buah kurma yang katanya bisa menambah energy, begitu pula dengan sahur ditambah dengan perasaan jeruk lemon ditambah madu.

Hari kedua puasa aku sudah merasa gejala gatal ditenggorokan yang membuat aku lebih berhati – hati dalam memilih menu makanan untuk perbukaan.

Sayur sop ditambah ceplokan telur dan nasi untuk hari pertama puasa.

Hari kedua teoge campur tahu yang dibening, sementara lauknya telur dadar.

Untung saja suami dan anak semata wayangku tidak protes.

Semetara buah – buahnya aku lebih memilih papaya dan pisang hasil kebun sendiri.

Rengekkan anakku meminta buah semanggka aku indahkan.

Apalagi buah semangga katanya tidak baik dikonsumsi selama puasa karena panas dan membuat batuk.

***

Sholat asar baru saja aku kerjakan, pikiran sibuk dengan perkataan suamiku subuh tadi.

“Jangan mikirkan diri sendiri, ingat anak baru mau belajar puasa. Buatlah perbukaan yang membuat dirinya semangat untuk berpuasa.” Sentilan yang membuat hatiku terasa ngilu.

Ya buah hati kami, baru berumur lima tahun.

Sesuai dengan ajaran Emak sewaktu aku kecil aku membiasakan anakku yang semata wayang untuk belajar puasa.

Alhamdulillah puasa pertama dan kedua terlewati dengan sempurna tidak ada drama ingin puasa setengah hari.(Bersambung)

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

19 Mar
Balas

Terima kasih

19 Mar

Terima kasih

19 Mar



search

New Post