Tantangan hari ke 17.03.2023

Tiba – tiba saja satu batu kerikil mendarat dengan sempurna di jidatku, bukan karena sakitnya tapi lebih kepada rasa malu yang melanda membuatku naik darah.

Mata elangku mencari siapa gerangan yang dengan berani melempar dan sembunyi tangan seperti ini, masih terus berusaha mencari siapa penjahatnya tapi akhirnya mataku lelah mencari, akhirnya sumpah serapah keluar dari mulutku memaki penjahat yang sudah berani berbuat jahat tapi tidak berani menunjukkan mukanya, pengecut.

Sejak pagi aku melihat sosok yang mencurigakan, lihatlah dari tadi aku melihat kelapanya yang menengok ke kanan ke kiri, jangan – jangan bocah ini yang telah mendaratkan kerikil dengan sempurna di jidatku keterlaluan sungguh tidak ada sopan santunya.

Bocah tapi sepertinya tidak bisa dibilang bocah karena postur tubuhnya melebih anak – anak Indonesia tapi lihatlah wajahnya sunggu baby face dengan senyum yang menarik tentunya. Eits kenapa rasa jengkelku menjadi memuji dirinya, batinku bicara.

“Assalamualikum.” Ucapku mencari perhatiannya

Tapi hanya senyum yang aku tidak mengerti apa artinya, matanya masih saja menengok ke kanan ke kiri seperti mencari bantuan.

Tapi mulutnya tetap tertutup rapat, apakah dirinya bisu atau suaranya terlalu mahal untuk berbicara dengan orang asing seperti diriku.

Akhirnya aku kesal sendiri, daripada naik darahku aku memilih pergi. Tapi langkahku terhenti ketika aku melihat bocah didatangi seorang pria dan lihatlah mereka berinteraksi dengan cara yang tidak biasa.***

#TantanganGurusiana