Melawat ke Negeri Tetangga, Malaysia

Di era yang serba digital dan canggih ini mencari info tentang apapun tidak ada yang sulit. Semua yang kita butuhkan akan tersedia demikian mudahnya ketika kita menjelajah di dunia maya. Terkait dengan hal tersebut, tinggal kita sebagai penggunanya yang harus selektif. Jika kita memanfaatkannya untuk kebaikan, pasti kita akan mendapatkan hal-hal positif yang dapat kita petik untuk diri kita. Begitu pun sebaliknya.

Mencari info tentang negeri tetangga pun bisa dengan membaca buku ataupun menjelajah via internet dengan mudah dan lengkap. Namun dengan datang sendiri dan melihat langsung dari dekat, merupakan suatu pengalaman seru tersendiri yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Di penghujung semester genap tahun pelajaran 2014-2015 lalu, saya dengan kesembilan teman guru berkesempatan melawat ke MRSM Taiping dan MRSM Balik Pulau, Malaysia. Banyak pengalaman dan pembelajaran langsung yang dapat kami petik saat melawat ke negeri tetangga tersebut. Memang akan sangat sayang jika jalinan persahabatan dan kerja sama yang sudah dirintis sejak lama ini harus diputuskan begitu saja.

Kami bersepuluh, termasuk orang-orang yang beruntung karena sudah ditakdirkan untuk melawat ke sana, meski harus mengeluarkan dana pribadi untuk transport pesawat p-p. Rasanya dana yang kami keluarkan tidak ada artinya dibanding dengan pengalaman, sambutan, perjamuan, persahabatan, dan kekeluargaan yang luar biasa selama kami berada di sana, yang mereka persembahkan kepada kami, meski baru bersua untuk pertama kalinya. Rasanya kami telah bertemu dengan keluarga dekat yang berada di Negara tetangga. Serasa keluarga sendiri yang jauh di mato. Hehehe…

Bertolak ke Penang, Malaysia

Dari Surabaya Terminal 2 Juanda International Airport, kami bersepuluh bertolak ke Penang-Malaysia dengan pesawat AirAsia. Juanda-Penang hanya membutuhkan waktu selama tiga jam.

Saat pesawat AirAsia mendarat di Penang International Airport, saya merasa bersyukur, lega, bahagia yang tak terkira karena ternyata saya benar-benar ditakdirkan untuk menginjakkan kaki di bumi Malaysia dengan selamat. Kebahagiaan yang kami rasakan semakin sempurna tatkala kedatangan kami disambut demikian luar biasa oleh pengetua (Kepala Sekolah) MRSM Balik Pulau dan para Cikgunya (cikgu/guru). Meski baru pertama kali kami bersua dan melawat ke Penang.

Menuju Hotel Tabung Haji

Dari Penang International Airport, kami dibawa menuju ke Hotel Tabung Haji. Sepanjang perjalanan kami merasa nyaman dan terkesan sekali dengan keindahan dan kebersihannya.

Sampai di Hotel Tabung Haji, semua perjamuan dan sambutan sudah dipersiapkan sedemikian rupa. Kami pun menikmatinya dengan riang gembira.

Setelah acara ramah-tamah dan majlis sambutan usai, kami masuk ke kamar masing-masing yang diisi dua orang di tiap-tiap kamar. Kami diberi kesempatan rehat sejenak, bersih-bersih diri, sholat, dan bersiap-siap untuk dibawa pusing-pusing (keliling) untuk makan malam di luar.

Tempat Makan Malam yang Unik dan Menarik

Malam harinya, kami dibawa keluar dari hotel untuk makan malam dan berpusing-pusing ria (keliling kota). Kami dibawa di suatu tempat yang unik dan menarik. Suasana di sekitarnya terasa nyaman dan cukup romantis karena berada di pinggir pantai dan pencahayaan di sekitarnya yang agak redup. Namun demikian, saya lihat di sekitarnya, tak tampak muda-mudi yang mojok di area tersebut. Saya perhatikan, baik yang sedang menikmati makan malam, maupun yang bermain di pinggir pantai, semua dengan keluarga. Kalau pun ada muda-mudi, tidak ada yang berdua. Paling tidak mereka bertiga. Itu pun hanya sekedar makan dan berbincang-bincang santai di sekitar meja makan. Pemandangan yang jarang kita temui di Indonesia dengan tempat yang situasi dan kondisinya hampir sama. Padahal sudah musim liburan. Hemmm… salut dech … untuk masyarakat di sana.

Seusai makan malam, kami diantar kembali ke Hotel Tabung Haji tempat kami menginap. Dengan berkeliling-keliling lebih dahulu mengenalkan suasana malam hari di Pulau Penang. Meski sedikit lelah, tak terasa karena tertutup oleh rasa bahagia yang tak terkira.

Benar-benar sambutan yang luar biasa yang tak pernah kami rasakan selama kunjungan di wilayah negara sendiri. Apalagi hanya untuk seorang guru, yang dianggap sambutan dan perjamuan ala kadarnya pun sudah cukup.

Bertamu ke rumah Pengetua MRSM Balik Pulau

Keesokan harinya, setelah makan pagi di hotel, kami berkemas-kemas meninggalkan hotel. Chek out sementara karena malam harinya setelah kunjungan ke rumah Pengetua (kepala Sekolah) MRSM Balik Pulau dan MRSM Taiping di wilayah Perak, kami akan bermalam di Marina Cove, Telok Batik-Pulau Perak.

Perjalanan menuju kediaman Pengetua MRSM Balik Pulau di daerah Teluk Batik, Pulau Perak, membutuhkan waktu sekitar tiga jam dengan melintasi jembatan tol atas laut/jembatan Penang II sepanjang 23,5 Km. Saya sama sekali tak pernah terbayang jika pada akhirnya bisa melewati jembatan terpanjang se-Asia Tenggara ini.

Meski perjalanan tersebut membutuhkan waktu cukup lama, namun kami, terutama saya tidak pernah merasa bosan dan lelah karena sepanjang jalan yang kami lalui pemandangan yang terhampar demikian indahnya dengan jalan raya yang sangat bersih, mulus tanpa celah sedikit pun. Apalagi dengan sopir handal, Pak Ishak, yang sama sekali tidak membuat mual atau pun pusing. Kami semua menikmati perjalanan dengan enjoy dan nyaman. Yang istimewa lagi, selama dalam perjalanan, saya selalu ditempatkan di bagian depan setelah mengetahui kalau saya seorang blogger agar bisa mengambil gambar dengan mudah. Hihihiiii …

Sesampai di rumah Bapak Haji Halil, Pengetua MRSM Balik Pulau, kami dijamu santapan pembuka yang serba sari laut. Ada kerang putih, kerang hijau, juga sayap ayam kampung yang semuanya serba dibakar. Itu semua dimakan dengan sambal khas sana ada tiga macam dan tiga rasa. Wuiihh … pokoknya mantaps untuk disantap. Apalagi disertai minuman khas sana, Teh Tarik, yang rasanya nikmat sekali. Baik diminum hangat atau pun dikasih es batu.

Setelah merasa kenyang menyantap makanan pembuka, kami meminta untuk diajak jalan-jalan di sekitar tempat tinggal Bapak Haji Halil sebelum santapan makan siang dihidangkan. Wouw … ternyata di sekitar kediaman beliau pun pemandangannya sangat indah. Kami dibawa ke pantai nelayan yang pemandangan di sekitarnya cukup indah dan nyaman.

Puas berfoto ria, kami kembali ke kediaman Bapak Haji Halil untuk sholat dan makan siang. Lalu melanjutkan perjalanan berikutnya.

Chek In di Marina Cove

Setelah dari kediaman Bapak Haji Halil, kami chek in di penginapan Marina Cove. Penginapan yang suasana di sekelilingnya pun indah karena berada di tepi pantai dengan pemandangan yang menawan. Kami belum sempat menikmati suasana tepi pantai, sudah diajak keliling-keliling lagi.

Kali ini kami diajak ke Telok Batik, di sekitar area pasar untuk minum petang di Lumut Water Front, di mana Pengetua MRSM Balik Pulau memiliki stand yang menjual Jeruk Madu (Indonesia=manisan buah) yang terkenal di Pulau Pinang. Di sekitar pasar juga terdapat dermaga yang mengangkut penumpang menuju ke Telok Batik Dalam. Menjelang Maghrib, perjalanan dilanjutkan ke Masjid untuk sholat lebih dahulu. Lalu dibawa ke tempat makan malam di sebuah restoran pinggir jalan raya. Sesudahnya kembali ke penginapan Marina Cove.

Keesokan harinya, kami sempatkan menikmati pemandangan di pinggir pantai, di area penginapan Marina Cove. Dengan berkemas-kemas lebih dulu karena langsung chek out dan menuju ke Kuala Kangsar.

Bertolak ke Kuala Kangsar

Perjalanan ke Kuala Kangsar, melewati jembatan Penang I. Suasana sepanjang perjalanan pun terasa nyaman dan indah. Meski memasuki daerah perbukitan, namun suasana dan kondisinya tetap bersih, nyaman dan indah.

Sampai di Kuala Kangsar, kami diberhentikan sejenak di Galeri tempat pembuatan Tembikar. Kemudian menuju ke sebuah restoran untuk makan pagi. Setelah itu diajak naik perahu motor menyeberangi sungai dan dilanjut ke MRSM Taiping.

Perjalanan menuju ke MRSM Taiping melewati Masjid Ubudiyah, Masjid termegah di Kuala Kangsar yang berdekatan dengan Istana Raja Perak. Kami turun sebentar ke Masjid Ubudiyah untuk berfoto. Namun kami tidak bisa berhenti tatkala melewati Istana Raja. Di samping kondisinya tidak memungkinkan, waktu untuk kunjungan ke MRSM Taiping sudah mendekati waktu yang sudah ditentukan.

Lawatan ke MRSM Taiping

Sampai di MRSM Taiping, kami disambut dengan ramah dan perjamuan yang luar biasa. Kami benar-benar merasa datang ke tempat saudara sendiri.

MRSM Taiping merupakan MRSM yang kelapan dibina oleh pihak MARA. Pembinaannya telah dimulakan pada tahun 1981 dalam kawasan seluas 50 ekar di kaki Bukit Larut dan berhampiran dengan Taman Tasik Taiping yang permai. Sehingga hari ini sebahagian daripada kawasan maktab ini masih kekal dalam keadaan asalnya dengan tumbuhan yang menghijau.

Maktab ini telah beroperasi pada tahun 1983 dengan pengambilan pelajar seramai 286 orang pelajar Tingkatan 1 dan 2. Pelajar-pelajar maktab ini telah menunjukkan prestasi akademik yang cemerlang sejak dari kumpulan pertama lagi. MRSM Taiping telah dirasmikan pada 29 Jun 1987 oleh DYMM Paduka Seri Sultan Azlan Muhibuddin Shah Ibni Al-Marhum Sultan Yusuf Izzudin Shah, Sultan dan Yang DiPertua Negeri Perak Darul Ridzuan.

Bermula pada tahun 1991, MRSM Taiping melaksanakan Program Khas Pendidikan (PKP) . Dalam program ini, kurikulum yang diguna pakai ialah Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah (KBSM) yang diperkayakan secara bersepadu dan terbeza dari segi pendekatan, penekanan dan program pengayaan. Bermula dari tahun 1995 model pengayaan dilaksanakan di MRSM Taiping ialah model yang diadaptasi daripada “The School Wide Enrichment Model (SEM)” yang diperkenalkan oleh Renzulli pada tahun 1985. Matlamat kepada Program Khas Pendidikan ini adalah untuk melahirkan insan pintar soleh yang suatu hari nanti akan menjadi pengeluar ilmu, penyelesai masalah yang cekap serta pencipta sesuatu yang berguna kepada masyarakat.

Sesuai dengan kemajuan teknologi, mulai tahun 2000 MRSM Taiping dijadikan MRSM Bitara di mana proses pengajaran dan pembelajaran disebatikan dengan penggunaan ICT secara terancang dan menyeluruh. (Selayang Pandang tentang MRSM Taiping yang kami peroleh dari Wakil Pengetua MRSM Taiping).

Dengan kondisi kawasan seluas 50 hektar, sudah bisa dibayangkan bagaimana kondisi bangunan serta kelengkapan sarana-prasarana MRSM Taiping. Yang jelas, murid yang terpilih masuk di MRSM Taiping tugasnya hanya belajar dan melakukan pembelajaran seutuhnya dengan fasilitas yang serba lengkap dengan tinggal di asrama. Bagi siswa yang mampu hanya dikenakan beaya makan (sehari 5x) sebesar 60 ringgit per bulan.

Rehat Sejenak di Taman Tasik Taiping

Setelah puas berkeliling area MRSM Taiping, kami diajak rehat sejenak di Taman Tasik Taiping. Suasananya alami dihiasi telaga yang teduh dan rimbun. Apalagi daerah sekitarnya termasuk wilayah yang curah hujannya cukup tinggi. Jadi hampir setiap hari hujan/gerimis. Saat kami di sana pun sedang gerimis. Sehingga suasananya makin sejuk.

Setelah puas menikmati pemandangan sambil minum es cream, kami diajak melanjutkan perjalanan bertolak balik ke Pulau Pinang. Singgah di Juru dan dilanjut makan malam, lalu balik ke hotel Tabung Haji untuk bermalam terakhir karena esoknya habis berkeliling langsung menuju ke Penang International Airport.

Chek Out dari Hotel Tabung Haji

Keesokan harinya, setelah makan pagi di hotel Tabung Haji, kami chek out dari Hotel Tabung Haji, menuju ke MRSM Balik Pulau. Namun sebelum kami diajak ke perkebunan buah Durian. Kami dijamu buah Durian yang rasanya manis dan legit. Warnanya berbeda dengan buah Durian di Indonesia. Ada yang berwarna orange, ada pula yang berwarna kuning. Bijinya kecil dan buahnya tebal sekali. Kami disuruh makan sepuasnya. Hehehe…

Setelah puas makan buah Durian, kami langsung menuju ke MRSM Balik Pulau, yang sudah menyiapkan perjamuan yang luar biasa, makan siang yang istimewa. Juga masing-masing dari kami diberi cindera mata.

Lawatan ke MRSM Balik Pulau

MRSM Balik Pulau didirikan pada tahun 1984 dengan pengambilan pertama yang terdiri dari pelajar tingkatan tiga dan tingkatan dua. Pelajar tingkatan tiga sebelum ini telah menumpang di MRSM Terendak dan MRSM Muar. Saat ini maktab ini hanya memiliki dua belas kelas yaitu enam kelas tingkatan dua dan enam kelas tingkatan tiga.

Sebanyak dua puluh orang guru juga sebelumnya menumpang di MRSM Terendak dan MRSM Muar ditempatkan di sini bersama-sama dengan siswa-siswa tersebut. Sebanyak lebih kurang lima belas orang guru baru juga turut sama menjabat pada tahun yang sama. Sampai saat guru-guru di maktab ini sering bergantian dan guru-guru kelompok pertama sebelumnya hanya tinggal beberapa orang saja. Yaitu Mr Chong Pak Cheong dan Ibrahim Sulaiman.

Di awal berdirinya maktab mengamalkan sistem kelas mengambang yang mana para siswa pindah tempat untuk mengikuti kelas yang berbeda.

Maktab pernah menjadi wakil diperingkat nasional dalam bagian ceramah agama, tilawah Al Quran pada tahun 1986 dan sepakbola. Pada pertandingan tilawah Al Quran, maktab telah menjadi naib johan. (Selayang pandang tentang MRSM Balik Pulau)

Demikian sekilas tentang MRSM Balik Pulau. Luas area MRSM Balik Pulau tidak seluas MRSM Taiping. Namun tetap saja merupakan sekolah yang areanya sangat luas dilengkapi dengan sarana-prasarana yang lengkap pula. Pembelajaran dan pelayanan terhadap peserta didik sama dengan MRSM Taiping. Banyak hal yang kami dapatkan dari sini, namun tetap saja tidak semua bisa kita terapkan di Indonesia.

Kembali ke Indonesia

Usai lawatan ke MRSM Balik Pulau, kami langsung di antar ke Bandara Penang International Airport. Perjalanan balik ke Indonesia tidak mendapatkan pesawat yang bisa langsung ke Bandara Juanda Surabaya. Ada dua pilihan. Yang pertama, transit di Medan satu jam dan yang kedua, transit di Singapore delapan jam. Antara keduanya selisih 200 ribu lebih. Lebih murah yang transit ke Singapore. Akhirnya kami bersepuluh memutuskan memilih naik pesawat Jetstar yang transit di Singapore, sambil berpetualang di Bandara Changi Singapore.

Dengan transit di Changi Singapore bagi saya sesuatu pengalaman yang menarik. Bisa keliling-keliling menikmati keindahan Bandara Changi. Kapan lagi bisa berkesempatan seperti ini. Tapi ternyata lain lagi bagi beberapa teman, mereka merasa tersiksa karena berlama-lama di bandara. Itulah bedanya seorang Blogger dengan yang tidak. Semua pengalaman dianggap sebagai hal yang seru, dinikmati dan disyukuri. Hihihiiii …

Dari Bandara Changi Singapore, kami naik pesawat Tiger Air menuju Bandara Juanda Surabaya. Di sini kami sempat dalam kecemasan. Ketika Pesawat berada di ketinggian, cuaca buruk, sempat oleng sebentar. Rasanya jantung sudah dak dik duk, hati berdebar-debar. Isinya berdoa terus.

Untungnya kondisi demikian berlangsung tidak lama. Namun sempat membuat saya menangis karena keinginan untuk segera bersua kembali dengan suami dan anak-anak sudah demikian hebatnya. Hehehe….

Syukur Alhamdulillah … dua jam kemudian kami sudah sampai di Bandara Juanda Surabaya dengan selamat dan rasa bahagia yang tak terkira. Terima kasih Ya Allah … Engkau telah menganugerahkan kebahagiaan yang luar biasa kepada kami dan mempertemukan dengan saudara-saudara baru yang memiliki ketulusan/keikhlasan yang luar biasa.

Terima kasih kami yang tak terhingga kepada seluruh jajaran Pengetua, Wakil Pengetua, para Staf, dan para Cikgu MRSM Balik Pulau dan MRSM Taiping. Semoga Allah Swt akan membalas semua kebaikan dan ketulusan yang telah kami dapat dan kami rasakan. Kami tunggu kedatangannya di Indonesia dan bersua kembali dengan kami. Salam ….

Gresik-Jatim-Indonesia, 23 Januari 2017

Sumber Gambar: Dok Pri