[Puisi]

Oleh: Siti Nur Hasanah

Berkat Ibu … Lahirlah anak-anak. Sang suami mendapatkan rizekinya. Anak dan suami terjaga makan dan pakaiannya. Suami merasa tenang dengan kelembutan tatap matanya. Dia satu-satunya orang yang boleh melihat cacat celahmu yang tersembunyi dari pandangan matamu dan yang bisa menerimamu apa adanya.

Berkat Ibu … Terlahirlah makhluk paling sempurna. Setiap peluh dan air mata yang menetes hanya untuk anak dan suaminya. Semua pengorbanan hanya untuk keluarganya. Kebohongan yang diciptakan, kepedihan yang disembunyikan, hanya untuk kebahagiaan anak dan suaminya.

Berkat Ibu … Allah menggelari sebagai makhluk istimewa, yang dikuatkan bahunya untuk anak-anaknya, yang dilembutkan hatinya untuk memberi rasa aman, yang dikuatkan rahimnya untuk menyimpan benih anak-anaknya, yang diteguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat yang lain menyerah, yang diberi naluri untuk tetap menyayangi walau dikhianati dan disakiti.

Ingatlah selalu Ibumu … Orang yang sangat menginginkanmu sebelum kau ada, yang sangat menyayangimu sejak dalam kandungan, yang rela mati demi kelahiranmu, yang selalu siap membangunkanmu saat terjatuh, yang selalu memikirkan untuk kebahagiaanmu, yang selalu merasa bersalah dan paling sedih tatkala kau jatuh sakit.

Dan yang selalu kita ingat … Ibulah perempuan yang paling cantik, masakan Ibulah yang paling sedap, kata-kata Ibulah yang paling berharga, doa Ibulah yang paling makbul, restu Ibulah yang paling diberkati, karena Ibulah perempuan yang paling sempurna dan istimewa.

Gresik, 22 Desember 2016

Sumber Gambar: fiksimen.wordpress.com