Siti Nur Hasanah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Wahai Anakku

Wahai Anakku

[Puisi]

Oleh: Siti Nur Hasanah

/1/

Wahai Anakku ... !

Ibu dan Bapakmu adalah orang yang berhak mendapatkan kebaktian darimu setelah Allah Swt. menciptakan kamu dan utusan-Nya yang menyempurnakan kehidupan manusia dengan petunjuk hidup. Demikian pula, kamu harus patuh, taat, dan berbuat baik kepada mereka. Adapun Ibu yang senantiasa mencurahkan kasih sayang demi keselamatan dan kesejahteraanmu. Beliau mengandungmu selama sembilan bulan. Sehingga Beliau kalahkan kasih sayang kepada dirinya sendiri demi dirimu. Ibumu menjaga, mengayomi, dan memeliharamu dari segala yang dapat menjadikan celaka, sakit, dan naasmu. Sedangkan Bapakmu adalah orang yang berupaya untuk memperoleh sesuatu yang amat dibutuhkan untuk perlengkapan hidupmu. Maka tidak dapat ditawar bahwa kewajibanmu adalah harus menghormati, memuliakan, dan mencintai kedua orang tuamu.

/2/

Wahai Anakku ... !

Ibumu rela mempertaruhkan nyawanya demi keselamatanmu. Coba bayangkan, betapa sakitnya ketika melahirkanmu, betapa payah ketika mengandungmu, tegakah kamu akan membalasnya dengan hal yang tidak menyenangkan hatinya ? Tentu saja tidak, bagi orang yang masih sehat akal pikirannya. Beliau senang, gembira dan bahagia demi kehadiranmu, dada menjadi lapang karena kelahiranmu. Beliau selalu berusaha sekuat mungkin demi menjaga kesehatan serta kebugaranmu. Beliau menyusui, menimang, mengayun, serta membimbingmu agar dapat berjalan dengan baik. Di tengah-tengah kesibukan yang memilukan ini, Bapakmu pergi setiap hari demi memenuhi keperluan, kebutuhan, dan biaya hidupmu yang tidak sedikit, tanpa memperdulikan betapa sengatan terik matahari.

/3/

Wahai Anakku ...

!ngatlah kembali, bahwa Ibu dan Bapakmu menyekolahkanmu supaya dapat menuntut ilmu yang banyak, manfaat lagi berguna bagi nusa dan bangsa. Lebih istimewa bagi dirimu sendiri kelak menghadapi tantangan hidup dan menyadari fungsi dan kedudukan sebagai Khalifah Allah di bumi ini. Keduanya yang membiayai segala kebutuhan sekolah. Keduanya mencintaimu dengan setulusnya dan berbahagia kalau melihat dirimu selalu di dalam kesenangan dan kegembiraan. Keduanya mengharapkan engkau dapat tampil membawa masyarakat ke arah yang lebih baik dan lebih maju. Kamulah orang yang akan dijadikan tumpuan segala harapannya, menjadi pemimpin yang gagah berani, seorang negarawan, atau seorang dokter yang tampil dengan penonjolan sifat sosialnya demi mengharapkan ridho Allah Swt.

/4/

Wahai Anakku ... !

Sekali lagi, ingatlah ! bahwa masih seribu satu harapan kedua orang tuamu agar kamu berguna bagi bangsa, berbahagia di dunia dan akhirat. Karena itu, wajib bagimu untuk membuat keduanya mulia di dunia atau di akhirat kelak. Hendaknya kamu memohonkan keduanya mendapat limpahan rahmat dari sisi Allah Swt. Termasuk timbal balikmu adalah agar kamu membiayai dan mengurus keduanya ketika keduannya telah tidak mampu lagi untuk membiayai hidupnya. Ketika kamu dalam kecukupan dan keduanya tidak mampu untuk mencukupi kebutuhannya, maka wajib bagimu mengurus dan melayani keduanya. Hendaklah kamu membalas jasa-jasa sebagaimana yang pernah kamu terima dari padanya dan hendaklah engkau mengangkat derajat serta membuat keduanya berbahagia. Selamanya ….. ! Bumi Suci, 22 Januari 2017

Sumber Gambar: My Journey - WordPress.com

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post