Haru
Haru
Oleh :Siti Nur Hasanah.
Rasa haru tertumpu
Lidah kelu,
Matapun sendu.
Tatkala
wajah-wajah polos,
tersenyum menunggu selesai salamku.
Anakku,cucu-cucuku
Aku lupa,tak ingat akan peristiwa..
Kala kalian peluk erat..eraaat sekali.
penuh tanda tanya
daku dibuatnya.
Tak seperti dulu ,
saat ayahmu ada .malam hari
ingatkan aku seraya cium kening.
Kali ini aku lupa
Karena banyak yg ibu pikir nak.
Kau ucapkan
Sugeng milad ibu..panjang umur sehat terus ya buk...
Tak terasa pelukan dekapan anak cucuku ,
membuat air bening keluar dari sumbernya..
Subhanallah...
Maafkan ibuk yaa..sayang
Maafkan uti ya nak...
Terima kasih.kalian mengingatnya.
Kalianlah penyemangat ku.
Kini kumerenung..
Usiaku bertambah dan berarti waktuku bersama kalian telah berkurang.
Sudah berartikan hidupku ??
Ya.Robb...
Bimbinglah aku ke jalan-MU
Karena aku belum punya bekal yang cukup.
Maka tolonglah ya Allah.
Serta ampunilah daku.
Aamiin.
Catatan subuhku.
Limpung19/11-2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Barakallahu fii umrik, Bunda. Semoga panjang umur dan sehat selalu. Salam kenal, Bunda.