KEMATIAN.

Oleh: Siti Nur Hasanah.

Sore ini pujian sebelum solat berjamaah terasa syahdu.

Suasana tampak   sebagian solat tahyatul masjid, ada yang berdzikir dan ada yang mengikuti pujian .Pujian kali ini terasa menukik merasuk dalam jiwa.Karena pada dasarnya semua manusia takut akan kematian.Apa yang ditakuti ?.Anda sendiri yang bisa menjawab.

Pujiannya dengan menggunakan bahasa jawa.

Kurang lebih begini :

Eling-eling siro manungso,

Elingono anggon mu sholat ngaji,

Mumpung durung katekanan

Malaekat juru pati',

**

Ingat ingatlah hai manusia.

Ingatlah saat kamu belajar solat dan membaca alqur'an.

Selagi belum kedatangan malaikat maut pencabut nyawa.

**

'Panggilane Kang Moho Kuoso,

Gelem ora bakal di gowo

Disalini sandangan putih,

Yen wes budal ra biso muleh'.

**

Waktunya tidak bisa ditunda.

Mau atau tidak .Ruhnya pasti dibawa.

Di pakaikan pakaian putih.

Bila sudah berangkat tak bisa kembali

**

'Tumpakane kereto jowo

,Roda papat rupo manungso,

Jujugane omah guwo,

Tanpo bantal tanpo kloso'.

**

Naiknya kereta jawa.

Roda empat berwujud manusia.

Yang dituju rumah gua.

Tak ada bantal juga tak ada tikar.

**

'Omahe ra ono lawange,

turu ijen ra ono kancane ,

Di tutupi anjang- anjang ,

Diurug lan di siram kembang'

**

Rumahnya tak ada pintunya

Tidur sendiri tak ada temannya.

Ditutup dengan kayu papan.

Di tutup tanah disiram kembang.

**

Demikian sebagian dari lirik pujian yang saya sampaikan.Kita sambung dilain kesempatan.

Masih banyak lagi lanjutannya yang membuat kita lebih merinding.

Pujian tersebut untuk mengingatkan tentang kematian.

Karena dengan mendengarkan pujian tersebut, maka pada saat solat jamaah dimulai.Para jamaah akan lebih kgusyuk, karena ingat mati.

Limpung,10/8-20

Ttg ke 11