TANTANGAN KE 10

Ibu,

Saat Kau ada,

Aku tak merasa.

Aku selalu lelap dalam bekerja.

hal biasa.

Saat Kau masih ada,

aku datang menjumpai mu,

Juga biasa.

Saat Kau masih ada,

Aku datang tuk curhat padamu.

Hal biasa juga.

Saat Kau masih ada, berkeluh kesah padamu,

Itu hal biasa.

Tangannya yang kurus membelaiku,seraya berkata, bersabarlah anakku.

Belaianmu yang lembut selembut sutra.

Mujarab mengubah dukaku menjadi ceria.

Bagai mandi di telaga yang bening,semua keluhku sirna .

Plong aku pulang dengan hati bahagia,

Walau sudah berkeluarga,kasih sayang

ibu tiada duanya.

Ibu,

Kini Kau telah pergi menyusul Ayah tercinta.

Tinggalkanku tuk selamanya.

Ibu

Do'amu terjawab.

Kini cucumu telah dewasa,dan insya Allah menjadi cucu yang shaleh dan shalihah juga mandiri.

Seperti harapanmu.

Ibu,

Bilaku merindukanmu

Kusampaikan pada suamiku,

Bilaku ingin memanggilmu,

Kupanggil dan kupeluk suamiku yang mengerti tentang kesedihanku,

Saat sedih kumenangis dipangkuan suamiku ,yang memahami kesedihanku.

Ibu,

Engkau bagai malaikat tak bersayap,

Selalu hadir saat saat yang tepat.

Ibu

Engkau pandai berdusta,

Karena tak ingin menyusahkan anakmu,

Aku masih punya simpanan banyak nak.

Aku sudah kenyang nak.

Aku tidak sakit aku masih kuat.

Begitulah Ibuku.

Demi untuk anaknya kau menahan segala rasa.

Kau bahagia saat anakmu bahagia,

Ibu,hanya suami yang sedikit memahamiku

Sedikit mengertiku,

Sebagai penghiburku kala merindukanmu.

Kini

Suamikupun,

Menyusulmu Ibu..

Hari-hariku sunyi tanpamu Ibu.

Andai..dan aku ber anadai- andai.

Dalam sepiku

Hanya do'a yang kubisa.

Ibu,

Cucumu kini juga

Jauh dariku .

Sesekali waktu bisa

menemaniku.

Ibu,kini aku merasa seperti yang kau rasa.

hatiku pilu,merindukanmu.

Ibu,

Aku ingin sepertimu

Bisa membimbing putri-putriku.

Namun semua adalah rahasia.

Aku pasrah pada yang Kuasa.

Semoga ahirku

Husnul khotimah.

Aamiin