Siti Nurhayati

Siti Nurhayati, M.Pd. Lahir di banyumas 12 Oktober 1966. Guru Bahasa Inggris SMK. Tinggal di Yogyakarta. Terus belajar karena kehidupan tak pernah berhenti mem...

Selengkapnya
Navigasi Web
Loper Koran
paperboy. freeeiamge.com

Loper Koran

Loper Koran

Oleh: Siti Nurhayati

Setiap pagi seorang laki-laki paruh baya dengan sepeda motor bututnya mendatangi kediaman saya untuk mengantarkan koran Republika. Setiap akhir bulan suami akan memanggilnya untuk tidak pergi dulu karena akan membayar uang tagihan koran sebesar 120.000 rupiah. Saya melihat wajah sumringah setelah menerima uang tersebut sambil menyerahkan kertas kwitansi yang telah disiapkannya.

Loper koran tersebut bersyukur karena masih ada beberapa orang tua terutama, yang masih setia berlangganan koran kepadanya. Ada yang kedaulatan Rakyat, Kompas, Harian Jogja, Republika dan masih ada nama lainnya. Tentu bapak itu berharap bahwa pelanggannya tidak berpikir untuk memutuskan langganan koran dengannya.

Koran Republika bertumpuk-tumpuk di rumah. Mau dijual kiloan tidak boleh. Terkadang malah rusak karena lapuk. Saya diminta untuk mengkliping yang penting-penting. Awalnya saya turuti walau sebenarnya malas banget. Namun setelah jadi kliping juga cuma ditumpuk begitu saja. Bayangkan langganan Republika sejak koran itu lahir yang waktu itu kalau tidak salah dibidani oleh ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) hingga sekarang ini tak pernah putus. Meskipun sudah beberapa kali ganti loper koran karena pindah rumah. Bahkan pernah loper koran yang usianya masih sangat muda meninggal dunia tapi kami tidak tahu. Beberapa hari tidak kirim koran hingga ada yang memberi tahu bahwa loper korannya meninggal kecelakaan.

Pernah saya bilang ke suami kenapa masih berlangganan koran kertas sementara koran on line tinggal pilih di internet semua sudah ada. Suami saya menjawab bahwa sensasinya berbeda antara membaca koran on line dan off line. Namun lebih dari itu adalah memberi saluran rezeki pada bapak tua itu. Kasihan katanya kalau harus putus langganan koran dengannya. Saya pikir benar juga kalau harus putus langganan koran pasti loper koran itu sedih karena pendapatannya berkurang untuk menafkahi keluarganya.

Dengan telaten dia bangun pagi kemudian mengambil koran ke beberapa agen menyesuaikan dengan para pelanggan yang berlangganan korannya tidak sama. Setelah mengambil koran-koran itu, dia harus keliling ke rumah-rumah pelanggannya. Di akhir bulan para pelanggan akan membayar uang koran kepadanya.

Entah sampai kapan bapak itu akan menekuni pekerjaannya menjadi loper koran. Karena jika semua orang beralih untuk berlanggan koran secara on line tentu saja bapak itu akan kehilangan pekerjaannya. Itulah salah satu jenis pekerjaan yang mengalami disrupsi. Jika loper koran tidak segera beranjak untuk berpikir lain misal menjadi ojeg on line atau kurir dari toko on line tentu dia akan benar-benar kehilangan sumber nafkah.

Koran yang sudah sangat usang saya kumpulkan lalu saya panggilkan pembeli kertas bekas. Pernah suatu hari saya menjual koran dan kertas bekas hingga penuh satu mobil open bak. Lumayan sih dapat uang hingga satu juta lebih. Tapi kalau membeli koran ke loper koran harganya dua ribu rupiah per koran, namun ketika dijual kiloan menjadi sangat murah. Tidak masalah yang penting loper koran itu bisa tersenyum karena masih ada orang seperti suami saya yang walaupun sudah sering berselancar di internet masih sayang sama koran kertas.

Maguwoharjo, 3 Oktober 2021

Sumber gambar: freeimage.com

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap buk. Istiqamah menghidupi para loper. Semoga berkah.

03 Oct
Balas

Keren selalu tayangannya,mantap, sehat dan sukses selalu Bu Siti

03 Oct
Balas

Terimakasih bunda Yelli.

03 Oct



search

New Post