Moderator Pengganti

(Artikel 41)

Saya sedang mengecek pesan di WA kalau ada yang penting untuk direspon segera. Betul ada pesan dari seorang karib yang isinya mohon pada saya untuk menjadi moderator pengganti karena moderator yang sudah dijadwalkan dalam kajian berseri itu sakit sehingga pamit. Untuk menyelamat acara tentu bismillah saya mengiyakan.

Merasa mengantuk karena capek kerja, saya berbaring sejenak agar saat bertugas menjadi moderator tidak mengantuk. Kebetulan kajiannya malam hari via link zoom. Namun demikian saya tidak bisa tidur walau sejenak, namun setidaknya sudah istirahat.

Setelah cukup istirahat saya bergegas mandi dan ganti baju yang pantas. Meskipun hanya tatap maya namun harus tetap menghargai forum terlebih ini yang akan hadir dalam acara webinar kajian banyak karena undangannya luas hingga keluar negeri.

Topik kajian adalah tentang Ulumul Qur’an. Menurut saya topik ini berat sehingga untuk mengantarkan diskusi agar nyambung saya konsultasi dengan pasangan hidup saya. Namun saat saya akan konsultasi ternyata ada tamu, sehingga saya harus bersabar menunggu tamu pulang.

Sebelumnya saya konfirmasi acara ke ibu ketua tentang apakah perlu ada sambutan dari ketua atau cukup langsung ke pemateri. Pertanyaan saya lempar ke WA grup. Kemudian saling menanggapi. Tiba-tiba ada yang bilang bahwa kajian bukan malam ini melainkan besok malam. Namun saat saya baru membaca karena saat ramai di grup pas sedang diskusi dengan suami.

Saat saya membuka WA grup lagi ternyata ada yang bikin saya tertawa. Sebab ada yang komen ibu-ibu kesregepan (terlalu rajin). Kemudian ibu ketua bilang katanya saya harus diswap biar tidak bikin heboh.

Setelah itu ibu sekretaris mengunggah jadwal webinar untuk besok malam jadi bukan malam ini. Moderator pengganti galfok alias gagal fokus he he.

Maguwoharjo, 10 Fenruari 2022