Siti Nurhayati

Siti Nurhayati, M.Pd. Lahir di banyumas 12 Oktober 1966. Guru Bahasa Inggris SMK. Tinggal di Yogyakarta. Terus belajar karena kehidupan tak pernah berhenti mem...

Selengkapnya
Navigasi Web

Penatku

1. Penatku

Sekarang ini waktu subuhnya sangatlah pagi kurang dari pukul empat telah berkumandang azan subuh. Tidur malamku nyenyak, namun seekor nyamuk beserta grupnya mengusikku. Mereka berpesta melihat tubuhku tak berselimut juga lupa pakai lotion anti nyamuk. Ada yang menghisap di bagian lengan kiri dan kanan, ada yang di kaki bahkan tak luput pipiku yang nyempluk jadi sasaran nyamuk-nyamuk lapar. Setelah puas menghisap darahku yang manis, mereka terbang dengan perut gendut dan bunyi yang tak nyaring sama sekali. Mereka meninggalkan bentol-bentol di tubuhku. Tak ayal aku terbangun karena rasa gatal yang teramat sangat.

Aku melirik jam dinding. Jarum panjang berada di angka enam dan jarum pendek berada di angka satu. Perlahan aku bangun sambil menggaruk lengan dan kaki yang bentol-bentol karena serangan nyamuk nakal. Namun aku berterimakasih karena membangunkanku untuk qiyamulail.

Selepas ambil air wudhu, aku menuju tempat sujud lalu mengenakan mukena dan tunaikan shalat sebelas rokaat. Selepas berdoa karena masih terlalu malam, aku baringkan tubuhku yang terasa mengantuk lagi. Namun malah aku tidak mendengar suara azan alias kesiangan. Setelah bangun dan wudu aku shalat subuh pukul lima pagi. Astaghfirullah.

Aku ke dapur dan menyalakan kompor untuk merebus air. Tak lama air mendidih aku seduh kopi campur dengan sedikit gula. Masha Allah nikmat tiada tara. Aku melihat ada ketela rambat yang sudah dikupas. Langsung saja aku ambil pisau dan kupotong-potong agak tipis. Kecelupkan ke adonan tepung kemudian digoreng untuk teman minum kopi. Kunikmati kopi hangat juga ketela goreng bersama suami sambil ngobrol banyak hal. Kebetulan hari libur sehingga santai.

Selepas menyeruput kopi dan menikmati ketela goreng, suami mengingatkan untuk menata kembali pot-pot bunga yang terlihat berantakan dan kurang terawat. Ditumbuhi banyak rumput liar juga potnya banyak yang mulai lapuk. Maklum posisi pot-pot tersebut di atas aula, kadang aku malas mau naik.

Aku menyempatkan diri untuk memperhatikan keberadaan pot-pot yang terlihat merana. Aku bongkar satu per satu kemudian aku cabut rumputnya lalu diisi kembali dengan tanah sudah dibuang rumputnya. Pot-pot itu aku tata dipingir lalu disirami dengan air. Tidak terasa melakukan itu hingga pukul sembilan.

Karena capek aku turun dan maunya langsung mandi. Namun ternyata cucian juga numpuk sehingga harus mencuci terlebih dahulu. Sambil menunggu mesin cuci melakukan tugasnya aku melihat rak sepatu kok penuh sesak karena terlalu banyak penduduk sehingga memaksaku untuk membereskannya. Tak terasa juga hal itu cukup menyita waktu dan melelahkan.

Badanku mulai terasa gatal, mungkin karena banyak debu yang menempel sehingga terasa gatal dan tidak nyaman. Akhirnya aku mandi sekalian keramas. Sungguh nikmat setelah mandi. Aku ambil cucian yang telah diperas dan tinggal menjemur saja. Namun saat hendak menjemur aku melihat pohon jeruk lemonku yang penuh lebat dengan buah sujud ke tanah. Mungkin tak kuat menahan begitu banyaknya buah di setiap ujung dahannya.

Ember yang penuh pakaian yang hendak dijemur aku letakkan terlebih dahulu. Aku ambil gunting kebun untuk mengurang daun dan buah yang terlalu banyak. Aku ambil besi bekas jemuran yang menyndar di tembok untuk menyangga batang lemon yang sedang sujud menyentuh tanah. Dibantu suami dan anakku, akhirnya batang lemon itu bisa disandarkan di besi. Alhamdulillah buah lemon yang begitu banyak dan belum tua bisa diselamatkan. Jemuran juga dikerjakan oleh anakku sehingga selepas asar aku ke ATM bersama suami untuk transfer ke kampung halaman karena ada kewajiban yang harus diselesaikan.

Penatku hari ini lumayan banget, namun bersyukur karena menyelesaikan banyak hal di rumah yang biasanya agak terabaikan karena pekerjaan diluar. Kebetulan tadi lampu padam maka dimanfaatkan untuk istirahat. Selepas lampu nyala, aku buka laptop dan tiba-tiba pingin menulis. Jadilah penatku menjadi tulisan.

Maguwoharjo, 6 Nop 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah, padat jadwalnya ya Bu. Di Jogja memang lebih cepat siang daripada di Sumbar. Di sini azan Subuh pukul 04.42, biasanya pukul 05.00

08 Nov
Balas

Lelah yang menjadi lillah, penuh kebermaknaan dalam hidup yang bermanfaat. Kegiaatan rutin yang banyak berisi amalan pahala. Salut

14 Dec
Balas

Bund jaga kesehatan. Selalu bersemangat. Sehat selalu ya Bund cantik

17 Nov
Balas



search

New Post