Duniaku
Pentigraf 22
Duniaku
"Irma dan Andi akan datang berkunjung," ujar ibu membuyarkan lamunanku. Mereka adalah sepupu yang tinggal jauh di kota lain, butuh waktu lebih dari 6 jam agar bisa sampai di sana. Takut, selalu seperti ini, bagaimana nanti aku harus menghadapi mereka, aku tau akan banyak tempat untuk bisa melarikan diri, untuk bisa menghindar, tapi aku juga ingin membuat mereka betah dengan berbasa-basi.
Aku selalu ketakutan, ketakutan dengan semua interaksi sosial, aku khawatir mereka tidak menerima aku dengan baik, tidak bisa beradaptasi dengan semua kekuranganku. Aku ingin bisa menggajak mereka ngobrol, bersuka ria bersama tapi kenapa seperti ada benteng tebal pemisah yang tak mampu aku robohkan, ketakutan kalau mereka tak suka, kekhawatiran kalau akan membuat mereka kecewa.
Terus kalau mereka benar-benar datang aku harus bagaimana. Bagi orang lain ini bukan perkara sulit, tapi bagiku ini begitu menekan, tak pernah terbersit sedikitpun aku akan bersikap sombong seperti apa kata mereka, aku cuman tak tau melakukan apa. Mendekati mereka aku takut kalau mereka tak akan suka, menjauh aku khawatir akan dicap sombong, terus aku harus bagaimana? Sesulit inikah hidup bagi orang yang menderita autis sepertiku ...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Baru ketahuan sumber masalahnya ketika membaca paragraf ketiga. "Autis". Karen di awal, pikir saya, kenapa bermasalah dengan bersosial? Ternyata karena itu.Bagus BU SITI NURHIKMAH. Semangat dan tetap sehat.