Siti Nurhikmah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ikhlas

#Pentigraf 33

Pentigraf 33

Kubawa motorku dengan kecepatan 5 km/jam, sangat pelan, mungkin kalau ada sepeda gayung pun akan dengan sangat mudah mendahuluiku. Sengaja aku berjalan pelan-pelan, ingin menikmati jalan kecil yang menembus perbukitan, kiri-kanan adalah hamparan perkebunan teh, terlihat jauh disana ibu-ibu penduduk setempat sedang asik berjibaku dengan pucuknya untuk memanen teh. Aku mengenal setiap sudut tempat ini, setiap kelokan tajam jalannya, setiap petak teh yang tampak seperti karpet dari kejauhan. Pernah mengikuti penelitian dari kampus ke desa ini membuka kisah yang tak akan pernah kulupakan.

Heru, sebuah nama yang menempati tempat tak tergantikan dihatiku, bertemu karena mendapat tugas dari pak kepala desa untuk untuk mendampingiku mengumpulkan data. Sosok yang sopan, baik, cerdas tapi jahil membuat situasi selalu cair bila ada di dekatnya. Keputusannya untuk kembali ke desa dengan niat membangunnya membuat aku semakin terpesona.

Di belokan terakhir bukit ini, aku melihatnya, Heru yang tak berubah, tetap tersenyum dalam keramahannya, walaupun disana dia tak sendiri, ada seorang perempuan cantik disampingnya dan anak kecil yang berlarian di antara mereka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post