Pentigraf 31

"Ada salam dari Andi," ujar Wiwid sahabatku. Andi adalah teman satu asrama kami sekarang, berkumpul disini dalam satu tempat penelitian untuk menyelesaikan PKL di semester akhir kampus. Andi berasal dari kampus dari pulau sebrang, menjadi warna di asrama ini, dengan daya tarik yang spesial, diam tapi tampak begitu memukau, tak pernah berniat tebar pesona tapi malah sangat mempesona, dengan tatap mata yang tajam, terbingkai alis yang tebal, ditambah senyum yang sangat manis.

Andi sering menjadi topik obrolan kami ketika selingan kegiatan di tengah padatnya kegiatan PKL, menjadi energi tambahan ketika mulai penat dengan padatnya jadwal kegiatan, dan ketika Wiwid mengatakan bahwa dia menitip salam padaku rasanya seperti disiram seember air es, segar.

Dan hari ini dia ada di hadapanku, menatapku dengan bingung, padahal hatiku sudah tak menentu, jantung ku hendak meloncat rasanya. Tapi ada yang aneh, kenapa dia menatapku seakan tak mengenalku, bukankah dia selama ini menitip salam? Wiwid tergopoh-gopoh mendekatiku dengan wajah yang sulit kupahami, dan menjelaskan ternyata dia menitip salam bukan padaku tapi pada Indah sahabat yang sangat mirip denganku ...