Papa, seharusnya engkau sosok pelindung bagi kami. Tapi apa yang engkau lakukan hari ini. Sungguh sangat membuat hatiku sakit. Aku tidak suka kau melakukan itu padaku, adikku, dan mama. Aku tidak suka dipaksa seperti ini. Sungguh aku tidak suka. Apa yang telah engkau lakukan hari ini membekas kuat di ingatanku. Adikku, orang yang tak tahu apa-apa menjadi korban atas tindakan papa dan mama hari ini.

Seperti biasa bel tanda waktu pulang sekolah berbunyi. Pembelajaran hari ini selesai. Aku membereskan peralatanku ke dalam tas. Tiba-tiba terdengar suara keributan di luar kelas. Semua teman-teman mengerumuni keributan itu. Aku ingin tahu apa yang terjadi disana. Spontan aku berlari menguak semua keramaian itu. Kutemui ada papa, mama dan adikku.

Papa ? Mama?

Aku melihat papa yang menunjuk-nunjuk mama sambil melayangkan tamparannya ke motor mama. Mama yang mengelak sambil menangis dan adikku yang dipeluk bu guru. Apa yang kutemui hari ini? apa yang terjadi? Semua pandanganku kosong.

“Ma,,, mama....”

Papa melihatku dan langsung menggendongku ke mobil. Aku berteriak sekencang-kencangnya.

“Ma,,, mama,,,mama,,,”

Pintu mobil dibuka dan aku dimasukan ke dalam mobil. Papa menutup pintu dan berlari lagi ke arah sekolah. Apa yang akan dilakukan papa? Aku bingung, aku tak paham apa yang terjadi. Dalam semua kebingungan itu aku nekat membuka pintu mobil dan berlari. Kemana? Entahlah…

Ku bawa tubuhku yang lesu, gemetar, tak berdaya ini. Kakipun tak kuat aku langkahkan. Aku baru mengenal sekolah ini satu bulan. Kemana aku akan pergi?

Seorang bapak tua tiba-tiba merangkulku dan membawaku bersembunyi. Kenangan tahun lalu yang masih membekas di ingatanku. Hari ini terjadi lagi.

“Ya Allah, lindungi mama dan adikku”.