Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang satu diuntungkan dan yang satu tidak dirugikan. Contoh makhluk hidup yang bersimbiosis komensalisme yaitu ikan hiu dan ikan remora. Remora adalah ikan-ikan kecil yang berenang di sekitar ikan hiu untuk mendapatkan sisa-sisa makanan dan perlindungan dari ikan hiu. Disana ikan remora diuntungkan karena mendapat makanan. Namun ikan hiu tidak dirugikan sama-sekali dengan kehadiran ikan remora. Ternyata pagi ini saya menemukan simbiosis komensalime juga terjadi pada manusia. Yaitu pada dua orang siswa saya di sekolah.

Seperti biasa, setiap pagi saya dan guru-guru di sekolah berdiri di depan pagar. Kami berdiri untuk menyambut siswa yang berdatangan dan bersalaman dengan mereka. Sebuah perbincangan mengalihkan perhatian saya.

“Biko kalau lah abih, kotaknyo untuak awak dih”

(nanti kalau sudah habis, kotaknya buat saya yaaa) begitulah kira-kira terjemahannya.

Dengan spontan saya melihat kotak apa yang dimaksud itu. Saya tidak tahu untuk apa ia menginginkan kotak itu dari temannya. Oke saya lupakan karena bel masuk sudah berbunyi. Semua siswa bersiap-siap melaksanakan upacara bendera. Setelah melaksanakan upacara bendera, saya langsung masuk kelas. Saya melihat sebuah mainan yang berbentuk pistol diatas meja. Tetapi bukan pistol mainan yang biasa. Pistol yang dirangkai dari kotak permen yang diminta dari temannya tadi. Saya kagum sambil senyum-senyum sendiri. Ternyata hal sederhana saja bisa membuat bahagia.

Kenapa saya katakan simbiosis komensalisme? Karena salah satu siswa diuntungkan. Ia mendapat mainan baru. Siswa yang satu lagi tidak dirugikan karena memang dia hanya menginginkan permennya saja, sedangkan kotaknya tidak. Sayangnya saya tidak sempat mendokumentasikan pistol mainannya.