Siti Nurjanah, S.Pd., M.Kes

Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Aku adalah: - seorang istri - ibu dari tiga anak - guru SMA Negeri 1 Rembang - assesor Jabfung guru SMA Prop ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Memaafkan tanpa Syarat

Memaafkan tanpa Syarat

Nuansa Idulfitri lekat dengan saling bermaaf-maafan. Tidak ada yang mengucap dirinya lebih benar, semua berucap memohon maaf baik lahir maupun batin. Memaknai esensi Idulfitri bahwa setelah lekat dengan pencipta, membersihkan diri dengan berzakat fitrah, kemudian disempurnakan dengan saling memaafkan antar sesama manusia. Tidaklah bersih kesalahan sesama manusia apabila tidak diantara mereka tidak saling memaafkan.

Mengambil hikmah Idulfitri dalam masa pandemi salah satunya adalah betapa Allah memberi kemudahan yang banyak dengan hasil teknologi manusia. Sesuai protokoler kesehatan, bahwa untuk mencegah berkembangnya Covid 19 diantaranya tidak boleh berkerumun dan kontak fisik. Maka dengan kemajuan teknologi kita dapat bersilaturahmi lewat dunia maya.

Aplikasi WhatsApp (WA), instragram, telegram, maupun “Ciber System” merupakan sarana yang mumpuni terlepas dari ketersediaan sinyal internet. Namun kiranya, tidak semua orang memaknai kondisi bermaaf-maafan adalah sebuah kebutuhan sebab sebagian yang lain memaknai sebagai sebuah tradisi.

Memaknai lebaran sebagai momen bermaaf-maafan menjadikan keharusan bagi kita untuk bersilaturahmi dengan fokus minta maaf. Bagaimanapun caranya, tetap dilakukan karena saling memaafkan adalah prioritas. Namun bila lebaran dimaknai sekedar tradisi bermaaf-maafan, maka dalam situasi semudah apapun meminta maaf bukan menjadi sebuah prioritas.

Sering kita dengar orang bergumam saat lebaran. Kenapa si Fulan tidak pernah datang silaturahmi saat lebaran? Ah, hanya dia yang tidak chat minta maaf! Dia lebih muda dari saya, tapi tak pernah lebih dahulu minta maaf saat lebaran. Jangankan telpon, dengan chat yang murahpun dia tidak lakukan! Tanpa kita sadari, perasaan seperti itu akan merusak hati.

Setiap manusia pasti melakukan kesalahan baik sengaja maupun tidak. Setiap kesalahan pasti ada jalan untuk memperbaikinya. Meminta maaf adalah sebaik-baiknya dari yang pernah berbuat salah. Namun, memaafkan kesalahan orang lain lebih utama. Apabila kita selalu memperhatikan setiap kesalahan orang lain, kita akan semakin lelah. Maafkanlah siapapun dia tanpa mengabsensi nomer kontak maupun pertemanan dalam dunia medsos. Tanggalkan ego untuk sebuah peningkatan kualitas diri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mohon maaf lahir dan bathin Bu assesor....

28 May
Balas

semoga kembali fitrah, ibu....

28 May

Mohon maaf lahir batin, Ibu....Salam kenal

28 May
Balas

Mohon maaf lahir batin, ibu. Terimakasih, salam kenal kembali

02 Jun



search

New Post