Kesan di Hari Pertama Sekolah

04 Januari 2021merupakan hari pertama semester genap tahun pelajaran 2020/2021.

Sebelum libur semester ganjil, dalam pertemuan antara majelis guru dan kepala sekolah disampaikan bahwa rencana pembelajaran semester genap dilaksanakan dengan sistem tatap muka.

Senang rasanya hati ini karena impian bertatap muka dengan peserta didik di dalam kelas akan terwujud.

Namun apa hendak dikata. Satu hari sebelum sekolah dimulai, kepala sekolah mengirim informasi di wa grup bahwa belajar secara tatap muka ditunda. Hal ini disampaikan berdasarkan hasil rapat dengan diknas kabupaten.

Hari pertama masuk sekolah pada semester genap pun tiba. Walaupun peserta didik tidak masuk, namun guru harus tetap hadir.

Seperti biasanya, kepala sekolah mengadakan pertemuan sebagai ajang silaturrahim dan membicarakan masalah pembelajaran.

Setelah itu para guru kembali ke ruang kerjanya masing-masing.

Ketika sedang asyik membuka buku untuk melihat kembali kurikulum BJJ dan mencari materi pembelajaran yang sesuai, tiba -tiba seorang ibu dengan putranya mengucapkan salam di depan ruangan kerjaku.

Kupersilakan masuk dan duduk di bangku kosong yang tersedia di depan mejaku. Ternyata si ibu adalah wali murid kelas IX.

Pertama si ibu menyampaikan bahwa kedatangannya mengantarkan tugas anaknya yang belum lengkap pada semester ganjil.

Kedua si ibu menyampaikan bahwa dia tak punya hp lagi karena hp yang lama sudah rusak. Kubuka daftar nilai semester ganjil.

Kebetulan tugas mata pelajaran yang aku ajarkan, tidak satu pun yang dikerjakan. Yang ada hanya nilai PH dan nilai PTS. Itu pun di bawah KKM.

Kucoba menanyakan tugasnya. Ternyata ada. Ku cek satu persatu sesuai tanggalnya. Ada beberapa tugas yang tidak dikerjakan.

Agar si ibu bisa mendapatkan informasi dari guru mata pelajaran hari Senin dan Selasa, aku sarankan si ibu menemui guru mata pelajaran di ruang majelis guru. Sementara putranya aku bimbing menyelesaikan dua tugas yang belum ada. Si ibu selesai, putranya pun selesai mengerjakan tugasnya.

Untuk mengerjakan tugas semester genap, ternyata putranya belum punya buku paket PKN. Dengan meminta bantuan anandaku yang kini partner kerjaku, buku PKN bisa didapatkan.

Kesan pertama di awal semester genap membuat aku prihatin. Karena covid 19 peserta didikku dan orang tuanya jadi susah. Semoga hal ini cepat berakhir.