Malang tak Dapat Ditolak, Mujur tak Dapat Diraih
Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih
Guru bagaikan kain putih. Sedikit terkena noda akan terlihat jelas di mata orang. Tidak dapat dipungkiri. Begitulah kenyataan yang kita alami saat ini.
Memang ada guru yang betul-berbuat salah. Tetapi banyak juga guru yang hanya salahnya sedikit namun dibesar-besarkan. Seakan- akan guru tidak punya harga diri lagi.
Seperti peristiwa yang baru saja terjadi pada Pembina Pramuka SMPN 1 Sleman Jogyakarta. Langsung digundul sehingga macam residivis tulen.
Mana ada guru yang dengan sengaja ingin mencelakai anak didiknya. Guru punya hati. Anak orang dianggap anak sendiri. Tidak sejahat yang ditontonkan. Menyayat hati sekali melihat foto guru yang dibotaki itu. Apakah pak polisi tidak ada rasa belas kasihan sama sekali dengan guru? Apalagi guru yang dibotaki itu sudah usia di ambang senja. Dua tahun lagi pensiun. Inikah akhir dari pengabdiannya selama ini? Apakah begitu cara yang harus dilakukan polisi sebagai wujud terima kasihnya kepada guru ? Apakah dulu tanpa guru bapak polisi sekarang bisa disebut sebagai polisi?
Tidak pernah guru mengajar anak didiknya berbuat semena-mena terhadap orang lain. Tetapi apa yang dilakukan polisi terhadap para guru ini sangat menyayat hati.
Tidakkah Bapak mendengar apa alasan mereka melakukan susur sungai? Sekedar berdalihkah mereka kepada Bapak? Hukum memang harus ditegakkan, Pak. Tapi lakukanlah dengan benar.
Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih, Pak....! Semua kehendak Yang Mahakuasa.
Wahai para guru, ambillah pelajaran di balik peristiwa ini semua. Sekecil apa pun kita berbuat kesalahan, di mata mereka besar. Hati-hatilah dalam berbuat. Ingatlah, tugasmu sebagai guru adalah tugas yang mulia. Lakukan pekerjaan muliamu karena Allah. Semoga amal yang tidak putus kau nikmati di akhirat kelak. Yaitu ilmu yang bermanfaat yang kau ajarkan kepada orang banyak.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sedih, sungguh miris. Guru diperlakukan tidak manusiawi.Musinah dan bencana bukan kehendak guru,ajal siswa itu telah tertulis di Lauh Mahfuz,tidak bisa di majukan atau ditunda. Jangan guru yang dipersalahkan..